Senin, 6 Oktober 2025

Iran Vs Amerika Memanas

Tandingi Donald Trump, Pejabat Tinggi Iran Posting Gambar Bendera Iran Setelah Serangan Balasan

Saeed Jalili, petinggi Iran memposting gambar bendera Iran pascaserangan balasan Iran. Aksi ini sama dengan yang dilakukan Donald Trump.

Penulis: Daryono
The New York Times/Twitter @DrSaeedJalil
Donald Trump dan postingan gambar bendera Iran sebagai aksi tandingan. 

Juru bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham mengatakan saat ini Presiden Donald Trump telah memberikan arahan atas serangan balasan Iran.

"Kami menyadari laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak. Presiden telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya," ujarnya.

Stephanie Grisham melanjurkan, pangkalan-pangkalan AS telah siaga tinggi dan akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi pasukan dan mitra AS.

“Ketika kami mengevaluasi situasi dan respons kami, kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan personel, mitra, dan sekutu AS di kawasan ini. Karena sifat situasi yang dinamis, kami akan terus memberikan pembaruan saat tersedia," katanya.

Dikutip dari TribunJogja yang mengutip Sputniknews, Rabu pagi ini mengutip sumber mereka di lapangan dan Tasnim News Agency menyebut ada sekurangnya 5 rudal menghantam sasaran.

Belum diketahui dampak serangan ini.

Diberitakan sebelumnya, Qasem Soleimani, Kepala Pasukan Quds Garda Republik Iran tewas akibat serangan rudal di Bandara Baghdad, Kamis (2/1/2020).

Pembunuhan dilakukan militer AS atas perintah Presiden Donald Trump. Kematian Qasem menyulut kemarahan Iran dan Irak.

Iran bertekad membalas serangan ini menggunakan segala cara. Parlemen dan pemerintah Irak memutuskan mengusir pasukan AS dan sekutunya dari negara itu.

Jerman lebih awal menarik kontingen mereka di Irak. Prajurit Jerman yang bertugas sebagai instruktur ditarik ke Yordania dan Kuwait.

Swedia, Denmark, dan Latvia juga melakukan hal sama mengingat perkembangan situasi yang tidak kondusif di Irak.

Sebaliknya, Pentagon mengirimkan 3.000 prajurit Lintas Udara 82 dari Fort Bragg, North Carolina menuju Kuwait.

Sebagian dikirim ke Lebanon, guna melindungi Kedubes AS di negara yang sebagian dikuasai kelompok Hezbollah Lebanon.

Menyusul reaksi kemarahan Iran, Presiden Trump mengeluarkan serangkaian ancaman serangan lebih kuat ke 52 sasaran penting di Iran, termasuk situs warisan budaya dunia.

Menlu Mike Pompeo dalam pernyataan terbarunya menegaskan, keputusan AS melenyapkan Qasem Soleimani memiliki dasar kuat.

Meski begitu, kalangan Kongres AS menyatakan, Trump tidak melalui proses konstitusional, meminta persetujuan Kongres atas keputusan eksekutifnya membunuh Qasem.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul "Gelombang Kedua Serangan Rudal Iran Hantam Pangkalan AS di Taji, Utara Baghdad"

(Tribunnews.com/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved