Komandan Pasukan Elit Iran Tewas
Qassim Soleimani, Jenderal Iran yang Dibunuh Amerika Lewat Serangan Udara
Profil Mayor Jenderal Qassim Soleimani, Ia Dipandang sebagai Musuh yang Tangguh, Hingga Ahli Strategi Berpengaruh.
Amerika Serikat akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi orang-orang kami dan kepentingan kami di mana pun mereka berada di seluruh dunia," tulis Departemen Pertahanan AS.
Selang beberapa jam, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengunggah cuitan di akun Twitter.
Ia menjelaskan, pembunuhan Soleimani merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan bodoh.
"AS memikul tanggung jawab untuk semua konsekuensi dari tindak kejahatannya," tulisnya.
Perkembangan terakhir, setelah serangan pada malam tahun baru yang dilakukan milisi yang didukung Iran di Kedutaan Besar AS di Baghdad.
Kabarnya, hari kedua serangan itu, Presiden AS Donald Trump memerintahkan pengerahan sekira 750 tentara AS dari Divisi Lintas Udara ke-92 menuju Timur Tengah.
Dalam serangan tersebut, kabarnya pejabat militer Irak juga tewas.
Profil Qassem Soleimani
Qassem Soleimani dinilai AS bertanggungjawab atas serangan yang mengancam kepentingan AS di Timur Tengah.
Siapakah Qassem Soleimani, jenderal cemerlang bermata tajam ini?
Qassem Soleimani atau biasa juga ditulis Qasem atau Ghasem Soleimani lahir di Desa Qanat-e Malek, Provinsi Kerman, Iran.
Dikutip dari Wikipedia.com, Soleimani lahir pada 11 Maret 1957. Sejak 1998 ia memimpin pasukan Al Quds, unit militer khusus di tubuh Pasukan Pengawal Revolusi Iran.
Pasukan Al Quds memiliki tugas menjalankan operasi-operasi bantuan militer maupun politik di luar wilayah Iran, demi kepetingan negara tersebut.
Qassem merupakan veteran perang Irak-Iran. Sebagai kepala pasukan ekstrateritorial, Qassem memiliki hubungan sangat dekat dengan milisi Hezbollah di Lebanon.
Begitu juga dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza. Secara politik, Qassem juga memiliki hubungan sangat baik dengan kelompok Kurdi Irak dan Suriah serta kaum Shiah di kedua negara tersebut.