Kasus kanker payudara meningkat, sistem peringatan dini terhalang tabu soal seks
Kanker payudara tengah meningkat di Pakistan tetapi sistem peringatan dini sulit untuk dijalankan lantaran dihantam oleh tabu terkait seksualitas.
"Banyak perempuan tergantung pada anggota keluarga pria untuk membawa mereka ke perawatan - itu juga biasanya hanya tersedia di kota besar."
- Kisah dokter bedah kanker payudara yang terkena kanker payudara
- Kanker payudara serang pria di Irlandia Utara
- Divonis 'hidup tiga bulan', perempuan kalahkan kanker payudara stadium lanjut
Jika perempuan harus melakukan perjalanan ke kota besar, seluruh anggota keluarga bisa jadi ikut bersamanya. Para pria harus libur kerja, dan ini mengurangi pemasukan keluarga.
Maka perempuan dengan latar belakang ekonomi miskin bisa jadi paling terpengaruh.
Sobia, 20 tahun, adalah pasien Dr. Majeed yang baru dioperasi untuk mengambil gumpalan yang ia temui beberapa bulan lalu. Tahun lalu, ayahnya meninggal karena kanker, maka Sobia berhenti sekolah dan kini bekerja sebagai guru untuk membantu biaya sekolah adik-adiknya.

Sobia menempuh perjalanan 2,5 jam menuju Lahore dari kotanya. Tak ada keluarga besarnya yang tahu ia kena kanker. Ia cuma berkata bahwa ia pergi untuk belanja keperluan pernikahan.
"Ini soal yang sensitif," kata Sobia. "Kami tak mendiskusikan anggota tubuh yang privat dengan orang lain," katanya.
"Terutama buat perempuan muda, lebih baik bagi mereka menyembunyikan penyakit karena kalau tidak, tak ada yang mau melamarmu. Di sini, tak ada yang mau menikah dengan perempuan yang menderita kanker payudara," katanya.
Ini terjadi pad aSilvat Zafar. Sudah lebih dari satu dekade kankernya dinyatakan hilang, ia tetap belum menikah.
"Saya banyak mendapat lamaran menikah, tetapi ketika mereka tahu saya pernah kena kanker payudara - sekalipun sekarang sudah sembuh - mereka membatalkannya," kata Silvat.

Bulan Oktober adalah bulan kampanye penyadaran kanker payudara di Paksitan dan Pink Ribbon Foundation sibuk berkampanye di Lahore dan Islamabad.
Yayasan ini didirikan 15 tahun lalu dan baru belakangan ini saja mematahkan tabu untuk bisa bicara soal kanker payudara secara terbuka.
Kampanyer terbaru mereka menyasar perempuan muda. Mereka mengunjungi 200 sekolah di seluruh Pakistan untuk megajarkan mereka diagnosa awal dan pentingnya memeriksa diri sendiri.

Knker payudara meningkat di kalangan perempuan muda, dan beberapa penderitanya bahkan remaja.
Para ahli menduga penyebabnya adalah pola makan yang buruk, perkawinan campuran yang meningkatkan pewarisan beberapa jenis kanker, serta kurangnya perawatan para spesialis.
