Masjid di Afghanistan dibom saat salat Jumat, puluhan orang tewas
Sedikitnya 62 orang tewas dan puluhan lainnya cedera akibat ledakan bom saat salat Jumat di sebuah masjid di Afghanistan.
Sedikitnya 62 orang tewas dan puluhan lainnya cedera akibat ledakan bom saat salat Jumat di sebuah masjid di Afghanistan.
Kekuatan ledakan pada insiden di Provinsi Nangarhar itu menghancurkan atap masjid, sebut sejumlah saksi mata.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
- Puluhan umat Syiah tewas terinjak dalam peringatan Asyura di Karbala
- "Kami harap kami mati"- Kisah pasutri yang selamat dari bom bunuh diri ISIS pada hari pernikahan
- Pemerintah Afghanistan minta masjid dijaga aparat bersenjata menyusul penyerangan terhadap ulama
- Investigasi eksklusif BBC: Sejumlah ulama Irak melacurkan gadis-gadis tak berdaya dalam skema 'kawin kontrak'
Attaullah Khogyani, juru bicara gubernur provinsi, mengatakan kepada BBC bahwa ledakan itu menewaskan 62 orang dan mencederai 36 lainnya. Seluruhnya adalah jemaah yang sedang menunaikan salat Jumat.
Adapun masjid itu terletak di Distrik Haska Mina, sekitar 50 kilometer dari ibu kota provinsi, Jalalabad.
Para saksi mata mengaku mendengar suara ledakan yang dahsyat, disusul atap masjid ambruk.

Berdasarkan laman berita Afghanistan, Tolo News, diyakini sejumlah peledak digunakan.
"Kejadian itu menyayat hati, saya menyaksikannya dengan mata sendiri," kata tetua suku, Malik Mohammadi Gul Shinwari, kepada kantor berita Reuters.
Perwira polisi setempat, Tezab Khan, menyebutkan dirinya mendengar suara khotbah Mullah namun "suaranya tiba-tiba dibungkam dengan ledakan".
"Ketika saya tiba di lokasi kejadian, orang-orang mencoba mengeluarkan jenazah dan korban luka yang tertimpa atap masjid," tambahnya.
Sohrab Qaderi, anggota dewan provinsi di Nangarhar, mengingatkan jumlah korban dapat bertambah mengingat orang-orang "sedang berupaya mengeluarkan jenazah dari reruntuhan".
Belum jelas pelaku pengeboman ini. Taliban membantah mereka bertanggung jawab.
Baik Taliban maupun kelompok ISIS diketahui aktif di kawasan itu.

Ledakan itu terjadi sehari setelah PBB mengatakan jumlah korban kematian warga sipil di Afghanistan pada musim panas ini mencapai taraf yang belum pernah terjadi sebelumnya.