Sabtu, 4 Oktober 2025

PM Jepang Kunjungi Miyagi dan Fukushima Akan Buat Aturan Bencana Darurat Khusus Bagi Korban

Perdana Menteri Abe mengungkapkan idenya untuk menetapkannya adanya peraturan bencana darurat khusus untuk kerusakan topan serta korban bencana.

Editor: Johnson Simanjuntak
NHK/Richard Susilo
PM Jepang Shinzo Abe saat berkunjung ke lokasi pengungsian hari Kamis ini (17/10/2019) di Marumori perfektur Miyagi 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - PM Jepang Shinzo Abe bertemu para korban bencana alam taifun No.19 di Marumori Miyagi dan di Koriyama Fukushima Kamis ini (17/10/2019) didampingi Gubernur setempat.

"Ikut prihatin dan semoga cepat normal kembali keadaannya," papar PM Abe dan disambut dengan ucapan "Gambarimasu, semngat!" oleh salah satu korban bencana alam di Koriyama Fukushima siang ini (17/10/2019).

Selain itu, Perdana Menteri Abe mengungkapkan idenya untuk menetapkannya adanya peraturan bencana darurat khusus untuk kerusakan topan serta korban bencana.

Ketika ditetapkan sebagai bencana darurat khusus, tindakan khusus untuk melindungi hak-hak para korban bencana, seperti memperpanjang masa berlaku SIM, mengajukan permohonan mediasi sipil, pembebasan biaya, dan sebagainya.

Akan diizinkan dan hal itu juga dirancang untuk gempa Kumamoto 2016. serta korban bencana alam lainnya.

Pada sore hari PM Abe bertukar pendapat dengan pejabat pemerintah setempat di Kantor Pemerintahan perfektur Fukushima dan juga mengunjungi tempat perlindungan di perfektur Miyagi.

Pemerintah telah memutuskan untuk menggunakan biaya cadangan 500 miliar yen untuk anggaran tahun ini sebagai langkah pemulihan dan rekonstruksi akibat hantaman Topan No. 19.

Kabinet Jeang kemarin (16/10/2019) juga memutuskan akan menghabiskan sekitar 710 juta yen untuk saat ini segera bagi penanganan para korban bencana alam.

PM Abe juga bertemu para pelajar sekolah dasar setempat disaksikan Gubernur Fukushima, juga bertemu sore ini sekitar jam 18:00 dengan pasukan bela diri Jepang (SDF) yang membantu meringankan beban para korban bencana alam di berbagai tempat di Jepang.

Selain itu diumumkan juga penundaan parade Kaisar yang semula 22 Oktober ham 3 siang dipindahkan ke tanggal 10 November 2019 mendatang sebagai tanggapan keprihatinan atas korban yang saat ini 77 orang meninggal dunia dan belasan orang masih tercatat hilang belum ditemukan akibat taifun No.19.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved