El Mencho, Mantan Polisi dan Petani Alpukat ini Jadi Gembong Narkoba Terkejam di Meksiko
Perang melawan narkoba di Meksiko belum menunjukkan tanda-tanda bakal berakhir, meski gembong kartel El Chapo telah ditangkap.

TRIBUNNEWS.COM - Perang melawan narkoba di Meksiko belum menunjukkan tanda-tanda bakal berakhir, meski gembong kartel El Chapo telah ditangkap.
Sebaliknya, perang narkoba di negara itu semakin memburuk setelah munculnya pengganti El Chapo yang disebut lebih kejam.
Bos narkoba, Nemesio Ruben Oseguera Cervantes, yang memimpin Kartel Generasi Baru Jalisco (CJNG) disebut telah membawa kekerasan yang belum pernah ada sebelumnya di negara itu.
Dia dituduh memerintahkan pembunuhan terhadap wanita hamil dan anak-anak, bahkan bayi, sebagai bagian dari perang narkoba yang telah lama berlangsung di Meksiko.
Cervantes, yang memiliki julukan "El Mencho", saat ini ada di posisi teratas dalam daftar orang paling dicari AS, dengan nilai buronan mencapai 7,9 juta poundsterling (sekitar Rp 140 miliar).
El Mencho diketahui adalah mantan petani alpukat, sekaligus bekas polisi.
Ketika kekerasan geng meningkat tak terkendali di Meksiko, para politisi di negara itu telah memperingatkan adanya risiko peningkatan serangan yang menyasar perempuan, hingga ke tingkat pandemi.
Ditanya tentang geng CJNG yang dipimpin El Mencho, Kyle Mori, seorang agen dari Badan Penegakan Narkoba Meksiko, dengan singkat menjawab "mereka sangat kejam".
"Memenggal kepala, melarutkan tubuh dalam cairan asam, eksekusi publik, mencabut organ, meledakkan orang-orang, hingga membunuh wanita dan anak-anak," ujar Mori.
"Hal itu terjadi hampir setiap hari."
"El Chapo memang kejam, tetapi El Mencho telah membawa kekejaman ke tingkat yang lebih buruk," tambahnya.
Agen itu mengatakan kepada stasiun penyiaran Univision, gembong narkoba baru Meksiko itu saat ini bersembunyi di pegunungan.
Bulan lalu, sebanyak 44 orang dilaporkan hilang, dengan banyak di antaranya adalah perempuan.
Jasad mereka ditemukan di dalam sumur di negara bagian Jalisco, Meksiko.
Temuan itu terjadi di jantung wilayah CJNG, setelah penduduk setempat mencium bau busuk dari dalam sumur.
Tubuh para korban ditemukan terbungkus dalam 119 tas hitam.
Cara-cara yang dilakukan CJNG terbilang brutal bahkan dalam standar Meksiko, di mana kartel terlibat dalam pemenggalan dan penyiksaan.
Pembunuhan wanita sebelumnya dilarang di bawah kode kartel, namun CJNG telah melanggar aturan tidak tertulis itu.
Sebelumnya, kartel pimpinan El Mencho itu juga dilaporkan tega membunuh, memperkosa, dan membakar anak perempuan dari rival bisnisnya yang baru berusia 10 tahun.
Sebelum dikuasai El Mencho, bisnis narkoba di Meksiko ada di bawah kendali kartel Sinaloa yang dipimpin El Chapo.
Namun gembong narkoba bernama asli Joaquin Sanchez (61) itu ditangkap pada 2016 dan dinyatakan bersalah dengan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Februari 2019 lalu.
Profil El Mencho
Nemesio Oseguera-Cervantes alias El Mencho.
Dia dikenal tak punya rasa takut sehingga dia berani menculik putra pesaingnya sendiri.
Setelah mendirikan kartel New Generation di negara bagian Jalisco, 10 tahun lalu, dia mulai dikenal karena kekejamannya.
Salah satu "hasil karyanya" adalah membuah 35 jenazah yang tewas disiksa di jalanan kota pelabuhan Veracruz di jam sibuk.
Dua tahun kemudian, anak buah El Mencho memperkosa, membunuh, dan membakar anak perempuan berusia 10 tahun yang disangka sebagai putri rival bisnis sang bos.
Pada 2015, para pembunuh suruhan El Mencho mengeksekusi seorang pria dan putranya dengan meledakkan dinamit yang ditempelkan di tubuh mereka.
Rekan kerja El Chapo, Ismael "El Mayo" Zambada pernah digelari pengedar narkoba terbesar di dunia.
Namun, kini El Mencho (52) menjadi orang paling diburu DEA dengan harga kepala mencapai 10 juta dolar AS atau sekitar Rp 141 miliar.
Berbagai produk narkoba yang dihasilkan kartel pimpian El Mencho tak hanya membanjiri AS tetapi juga Eropa, Asia, Australia, hingga ke Afrika.
"Dia adalah musuh masyarakat nomor satu," kata Paul Cranie, kepada DEA di Meksiko saat penangkapan El Chapo pada 2016.
"Dia juga memiliki tentara pribadi dan ribuan preman," tambah Craine.
El Chapo (61), memimpin kartel Sinaloa yang ditakuti hingga penangkapannya pada 2016.
Setelah penangkapan El Chapo, para gembong narkoba rival Sinaloa saling bertempur untuk mengisi kosongnya kekuasaan.
Putra El Chapo, Ivan (37) dan Guzman (31) pernah diculik di sebuah restoran oleh anak buah El Mencho pada 2016.
Keduanya dibebaskan setelah El Chapo bersedia membayar uang tebusan sebesar 2 juta dolar AS.
Kedua putra El Chapo itu kini bekerja sama untuk menggantikan ayah mereka.
Namun, di saat El Chapo kini berada dalam penjara dan usianya yang semakin uzur, cengkeramannya terhadap bisnis haram ini kian lemah.
Di sisi lain, El Chapo dianggap sebagai gembong narkoba generasi lama yang berpegang pada kode kehormatan layaknya mafia Italia.
Namun, El Mencho, si mantan polisi, dianggap sebagai sosok pemimpin kartel Meksiko gaya baru.
Kartel pimpinannya menggunakan media sosial untuk mengabarkan keberadaan mereka.
Mereka juga melakukan aksi teror seperti pemenggalan dan mutilasi yang dipertontonkan kepada dunia.
Dan selama ini El Mencho selalu seperti bayangan tak pernah muncul ke muka publik.
Dia juga tak pernah melakukan langkah terbuka melawan pemerintah, seperti Pablo Escobar yang berujung pada kejatuhannya.
Satu lagi, El Mencho tak pernah memegang telepon pribadi.
Anak buah El Mencho dalam menjalankan perintahnya selalu menggunakan senapan serbu, mengenakan penutup wajah, dan kaus dengan logo kartel pimpinannya.
"Dia mengelola kartelnya seperti paramiliter."
"Organisasinya dan persenjataannya setara dengan tentara reguler," kata pakar kartel narkoba, Daniel Solis.
"Dengan pengalamannya sebagai polisi, Mencho memahami kekuatan pasukan yang terstruktur dengan rapi," tambah Solis.
Menurutnya, El Mencho sudah secara terbuka mengatakan dia lebih memilih mati ketimbang ditangkap hidup-hidup.
"Dan dia mengharapkan hal yang sama dari anak buahnya," tambah Solis.
Berasal dari Keluarga Sederhana
El Mencho berasal dari keluarga sederhana.
Dia keluar dari sekolah dalam usia 10 tahun dan bekerja di kebun alpukat milik keluarganya.
Empat tahun kemudian, dia mendapatkan pekerjaan menjaga ladang ganja sebelum menyelinap ke California dan menjadi bandar kecil-kecilan.
Pada 1990-an dia dan sepupunya tertangkap karena menyelundupkan ganja dan dideportasi ke Meksiko.
Sekembalinya ke Meksiko, dia berhasil menutup masa lalunya dan menjadi polisi di negara bagian Jalisco.
Dia kemudian keluar dari kepolisian dan bergabung dengan Kartel Millenium, pesaing lama Kartel Sinaloa.
Setelah mendapat cukup pengalaman, dia mendirikan kelompok sendiri yang perlahan dikenal karena kekejamannya.
"Metodenya dalam membunuh lebih mirip ISIS ketimbang kartel."
"Jumlah pembunuhan yang dilakukannya belum pernah terjadi di Meksiko," kata Solis.
Dan, saat terjepit, Mencho bisa melakukan hal yang amat kejam.
Pada 1 Mei 2015, AD Meksiko berencana untuk menggerebek operasi El Mencho dengan nama sandi Operasi Jalisco.
Dalam penggerebekan dini hari, pasukan elit angkatan darat dan kepolisian federal diterbangkan dengan dua helikopter militer.
Kedua helikopter itu kemudian mendarat di sebuah peternakan yang diyakini sebagai lokasi persembunyian El Mencho.
Namun, pasukan kartel ternyata sudah menanti.
Mereka bersembunyi di dalam truk-truk lapis baja.
Salah satu helikopter tertembak dan jatuh sambil dilalap api.
Delapan tentara dan seorang polisi tewas.
Beberapa jam kemudian, El Mencho memerintahkan anak buahnya membakar puluhan mobil, bus, truk, SPBU, dan bank untuk menutup lalu lintas dan mengacaukan negara bagian Jalisco.
Alhasil, pemerintah Meksiko terpaksa mengirimkan 10.000 tentara untuk mengamankan negara bagian itu.
Kini, setelah El Chapo dipenjara, DEA dan pemerintah Meksiko mengarahkan sasarannya terhadap El Mencho.
Jika dia tertangkap, maka pemerintah AS akan meminta El Mencho diekstradisi seperti halnya El Chapo.
Namun, seorang agen DEA meragukan prosesnya bisa sampai sejauh itu.
"Mencho adalah seorang pembunuh, saya akan amat terkejut jika dia bisa ditangkap hidup-hidup," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Lebih Kejam, Gembong Narkoba Meksiko Pengganti El Chapo Ini Tega Bunuh Perempuan dan Anak-anak dan Perkenalkan El Mencho, Gembong Narkoba Kejam Pengganti El Chapo