Sabtu, 4 Oktober 2025

Demonstrasi Irak: PBB serukan diakhirinya 'hilangnya nyawa yang tak masuk akal'

Setidaknya 99 orang meninggal dunia, sementara ribuan terluka akibat demonstrasi yang terjadi lima hari lalu.

Menurut kantor berita AFP, ribuan orang juga melakukan akasi di kantor gubernur Diwaniyah.

Para demonstran tampaknya tidak dipimpin oleh siapapun saat ini dan kemarahan mereka semakin meradikalisasi tuntutan mereka, ujar wartawan BBC Sebastian Usher.

Map

Apa saja reaksinya?

Pada hari Jumat, Perdana Menteri Mahdi berjanji untuk merespon tuntutan para pendemo namun memperingatkan mereka tidak ada "solusi ajaib" untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di Irak.

Dia mengatakan telah memberikan dukungan penuh kepada pasukan keamanan, bersikeras mereka mematuhi "standar internasional" dalam berurusan dengan pengunjuk rasa.

Ulama Muslim Syiah paling senior di Irak, Ayatollah Ali al-Sistani, mendesak pemerintah untuk menanggapi tuntutan reformasi, dengan mengatakan bahwa pemerintah "tidak menjawab tuntutan rakyat untuk memerangi korupsi atau mencapai apa pun di lapangan".

PBB dan AS telah menyatakan keprihatinan atas kekerasan itu, dan mendesak pemerintah Irak untuk menahan diri.

People react over the coffin of a protester killed during the unrest. Photo: 5 October 2019
Reuters
Pemakaman sejumlah pendemo diadakan pada hari Sabtu

Mengapa ini terjadi sekarang?

Korupsi, pengangguran dan layanan publik yang buruk menjadi masalah ketidakpuasan yang dihadapi anak muda Irak saat ini.

Kerusuhan dimulai secara spontan tanpa kepemimpinan formal di sebagian besar wilayah berpenduduk Syiah di selatan dan dengan cepat menyebar ke wilayah lain.

Irak memiliki cadangan minyak terbesar keempat di dunia, namun 22,5% dari 40 juta penduduknya hidup dengan pendatapan kurang dari US$1,9, atau sekitar Rp 26.000 per hari pada tahun 2014, menurut Bank Dunia.

People protest near burning tyres in Baghdad, Iraq. Photo: 5 October 2019
AFP/Getty Images
Korupsi, pengangguran dan layanan publik yang buruk menjadi masalah ketidakpuasan yang dihadapi anak muda Irak saat ini.

Satu dari enam keluarga mengalami kerawanan pangan.

Tingkat pengangguran di negara itu sebesar 7,9% tahun lalu dan hampir 17% dari populasi yang aktif secara ekonomi kini menganggur.

Negara ini juga berjuang untuk pulih setelah pertempuran brutal melawan ISIS, kelompok musim Sunni yang menguasai sebagian besaw wilayah Irak di utara dan barat pada tahun 2014.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved