Minggu, 5 Oktober 2025
Deutsche Welle

Apa Benar Manusia Sudah Pernah Mendarat di Bulan?

Hingga kini sudah ada dua belas astronot yang pergi ke Bulan. Namun pendaratan di bulan masih saja dipertanyakan. Tidak ada yang tahu…

Tidak ada orang Amerika yang pernah ke bulan. Itu semuanya palsu.

Pendaratan di bulan? Itu kan buatan studio TV, bahkan pengaturan tata letak panggungnya saja tidak dilakukan dengan benar.

Lalu ada lagi kesalahan amatir macam mengibarkan bendera AS. Yang benar saja! Memangnya bendera bisa "berkibar" di bulan. Di sana 'kan tidak ada atmosfer.

Palsu itu. Ini cuma konspirasi politik buatan Amerika untuk menunjukkan kepada Soviet, "Lihat, kami berhasil, kalian tidak. Orang-orang kami bisa mendarat di bulan, kalian tidak."

Mesin pembuat gempa dan manusia kadal

Sementara itu, di belantara Alaska, ada fasilitas penelitian misterius yang dengar-dengar bisa menyebabkan gempa bumi. Fasilitas riset ini disebut HAARP, katanya juga mampu melakukan berbagai manipulasi cuaca untuk meneror dunia. Coba sesekali ketik kata "HAARP" dan "gempa bumi" ke Google dan lihat hasilnya.

Masih mau dengar berita 'katanya' yang lain? Ini dia: Chemtrails. Pernah lihat garis-garis mirip awan putih di langit yang dihasilkan oleh pesawat terbang? Umumnya kita menganggap ini tidak berbahaya.

Namun kabarnya, pesawat terbang itu sebenarnya menyemprotkan bahan bahan kimia yang diperintahkan oleh sebuah pemerintahan jahat dengan niat buruk untuk mengubah cuaca, iklim, dan meracuni manusia.

Dan tentu saja, Bumi itu datar - dan berlubang di dalamnya.

Dan sebenarnya dunia berada di bawah kuasa manusia kadal.

Kita semua suka teori konspirasi

Apa Anda sekarang tertawa? Atau malah jadi kesal? Apa sih DW? Omong kosong.

Oke, kalau begitu, Anda jelas-jelas tidak mudah percaya pada teori konspirasi.

Memang tidak ada data pasti berapa orang yang percaya pada cerita-cerita konyol semacam ini. Kami juga tidak tahu apakah hari ini, pada tahun 2019 ini, jadi ada lebih banyak dari orang yang percaya teori macam ini daripada sebelumnya.

Bagaimanapun, teori konspirasi kasar seperti ini jadi lebih mudah diakses dengan adanya internet dan media sosial, kata para psikolog. Pengikut ide-ide ini merasa didukung, dan mereka tidak lagi merasa bagian dari minoritas.

Hasil eksperimen ilmiah juga menunjukkan bahwa para penyuka teori konspirasi ini memang gemar mempercayai hal-hal paling absurd. Ini mereka lakukan supaya bisa merasa jadi bagian dari lingkaran orang-orang dengan pengetahuan yang katanya bersifat elit dan eksklusif.

Halaman
123
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved