Gerhana Bulan sebagian tampak pada HUT ke-50 pendaratan di Bulan
Khalayak Indonesia dan sejumlah negara lainnya menyaksikan fenomena gerhana bulan sebagian, 50 tahun setelah Neil Armstrong dan rekan-rekannya
Khalayak Indonesia dan sejumlah negara lainnya menyaksikan fenomena gerhana bulan sebagian, 50 tahun setelah Neil Armstrong dan rekan-rekannya melaksanakan misi pendaratan di Bulan.
Permukaan satelit Bumi tampak berwarna kemerahan atau abu-abu gelap pada puncak gerhana, Rabu (17/07).
Gerhana bulan terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai Bulan karena terhalang Bumi.
- Apollo 11: Bukti foto yang mengukuhkan pendaratan di Bulan 50 tahun lalu
- India hentikan misi ke Bulan satu jam sebelum peluncuran
- Publik Indonesia bisa saksikan ‘supermoon’, tapi tidak bisa lihat ‘super blood wolf moon’

Dalam gerhana bulan parsial, sebagian permukaan Bulan melewati area tergelap dalam bayangan di balik Bumi atau disebut umbra.
Situs astronomi Langit Selatan menyebut gerhana sebagian dimulai saat Bulan memasuki umbra Bumi pukul 03.01 WIB dan baru akan keluar dari umbra Bumi pukul 05.59 WIB.

Gerhana bulan sebagian 17 Juli 2019 bisa diamati dari Afrika, wilayah timur Amerika Selatan, Eropa, sebagian besar Asia, dan bagian barat Australia.
Fenomena ini bertepatan dengan HUT ke-50 misi Apollo 11 yang diawaki Neil Armstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins.