Ketika seekor burung memberi makan anaknya puntung rokok
Seorang fotografer mengabadikan momen ketika seekor burung memberi makan anaknya puntung rokok di sebuah pantai di Florida, Amerika Serikat.
Seorang fotografer mengabadikan momen ketika seekor burung memberi puntung rokok ke paruh anaknya di sebuah pantai di Florida, Amerika Serikat.
Dalam unggahan di Facebook, Karen Mason menceritakan pengalamannya saat berjumpa dengan kedua burung itu di Pantai St Pete, dekat Kota Tampa, bulan lalu.
Dia menulis: "Jika Anda merokok, saya mohon jangan tinggalkan puntungnya."
- Palung Mariana: Menyelam hampir 11 kilometer di bawah laut, kantong plastik ditemukan
- Mengapa binatang laut memakan plastik?
- Bangkai paus terdampar di Filipina, 40 kilogram kantong plastik dan karung beras ditemukan di perutnya
- Paus di Wakatobi telan '115 gelas plastik' dan sandal jepit
Komunitas Perlindungan Burung Inggris (RSPB) menyebut foto itu "membuat hati sedih" seraya menekankan bahwa alam kini sedang bersusah payah beradaptasi dengan sampah manusia.
Mason juga mengunggah foto lain yang menampilkan anak burung membawa puntung rokok menggunakan paruhnya.
Induk burung kemungkinan mengira puntung rokok itu makanan dan memberikan sampah itu ke anaknya.
"Banyak burung penasaran terhadap hal-hal yang biasanya kita buang dan kerap mencoba mencari tahu apakah benda itu makanan atau bukan," kata juru bicara RSPB kepada BBC.
"Yang menyedihkan, induk ini memutuskan puntung rokok adalah sesuatu yang bisa diberikan sebagai makanan kepada anaknya."
"Alam bersusah payah beradaptasi pada hal-hal yang kita lakukan terhadap planet kita. Setiap tahun kita melihat semakin banyak hewan terperangkap, cedera, atau dibunuh oleh produk buatan manusia. Kami bahkan melihat sampah dipakai sebagai bahan membuat sarang."
"Sayangnya, bagi banyak orang menyampah tampak tidak berbahaya, paling jauh membuat sebuah kawasan tidak rapih. Akan tetapi, foto-foto yang menyedihkan hati mengungkap dampak sebenarnya dari membuang sampah terhadap alam liar kita."
Puntung rokok biasanya terbuat dari serat plastik (cellulose acetate) dan perlu waktu bertahun-tahun untuk bisa terurai.