Sabtu, 4 Oktober 2025

Satelit mata-mata: Gletser yang mencair di pegunungan Himalaya mencapai delapan miliar ton setiap tahun

Foto-foto dari sejumlah satelit mata-mata Amerika Serikat mengungkap bahwa mencairnya es di pegunungan Himalaya telah mencapai luasan yang dramatis.

Pencairan es itu, tambahnya, tidak seragam.

"Gletser paling banyak kehilangan es pada bagian kemiringan rendah dan di situlah sebagian besar penipisan berpusat. Beberapa zona tersebut telah menipis lima meter per tahun."

Soal penyebabnya, ada perdebatan di antara kalangan ilmuwan. Perubahan curah hujan di kawasan itu dan jelaga dari polutan industri diperkirakan mempercepat pelelehan itu.

Namun, tim Universitas Columbia mengatakan faktor-faktor itu memang berkontribusi, tapi peningkatan suhu di Himalaya adalah penyebabnya.

"Fakta bahwa kita melihat pola kehilangan es yang serupa di begitu banyak gletser di kawasan besar dan kompleks iklimnya, menunjukkan ada semacam pendorong yang secara keseluruhan mempengaruhi semua gletser," ujarnya.

Para ilmuwan mengatakan pencairan es bakal berdampak besar.

Dalam jangka pendek, es yang mencair dalam jumlah banyak dapat menimbulkan banjir.

Secara jangka panjang, jutaan orang di kawasan itu yang bergantung pada air lelehan gletser selama tahun-tahun kekeringan bisa mengalami kesulitan tinggi.

Menanggapi riset ini, Dr Hamish Pritchard dari lembaga Survei Antartika Inggris, mengatakan: "Yang baru di sini adalah kita bisa melihat betapa melelehnya gletser di sepanjang pegunungan Himalaya telah meningkat akibat perubahan iklim."

"Sepanjang satu generasi, pelelehan berlipat ganda dan gletser-gletser ini menciut secara cepat.

"Mengapa ini penting? Karena ketika es habis, beberapa sungai penting di Asia akan kehilangan pasokan air. Padahal tadinya sungai-sungai tersebut terus mengalir sepanjang musim kemarau, manakala air sangat berharga.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved