Masyarakat terpencil di Afrika gunakan layar lebar yang diangkut keledai untuk sosialisasi kesehatan dan perbankan
Masyarakat di Mozambik belajar tentang kesehatan, perbankan, dan memilih presiden lewat layar interaktif berukuran raksasa di atas gerobak yang
Amade, yang lahir di Mozambik, mendapatkan gagasan itu ketika ia menyaksikan kedua putranya yang masih kecil begitu kecanduan tablet dan seberapa cepat mereka belajar membuat benda dengan menonton tutorial lewat YouTube.
"Saya mengatakan kepada diri sendiri bahwa ini dapat digunakan di masyarakat pedesaan, di mana orang tidak dapat melakukan hal-hal dasar karena mereka tidak pernah memiliki panduan," katanya.
Ada banyak inisiatif untuk meningkatkan penggunaan teknologi di negara-negara seperti Mozambik, seringkali dengan hasil yang tidak merata.
Proyek lain bernama The One Laptop Per Child, misalnya, memiliki tujuan untuk mengubah pendidikan tetapi gagal memenuhi janjinya.
Inovasi yang hemat
"Realitas Afrika berarti eksperimen seperti The One Laptop Per Child atau cara lain mendistribusikan ponsel, sayangnya karena berbagai alasan prakarsa itu tidak berhasil," kata Amade.
"Tidak mungkin untuk memberikan tablet kepada semua orang - itu terlalu mahal dan Anda tidak tahu apakah mereka akan menggunakannya atau akan menjualnya."
Biasanya materi pendidikan diteruskan melalui komunitas teater atau bioskop.
Seorang blogger di Liberia biasanya dengan susah payah menulis berita di papan tulis untuk komunitasnya yang tidak memiliki telepon atau akses ke surat kabar, radio, atau TV.
Terkadang, berbagai gagasan sederhana itu adalah yang terbaik, kata Ken Banks, seorang inovator di bidang telepon seluler untuk Afrika dan juga kepala dampak sosial di perusahaan digital ID Yoti.
"Proyek-proyek seperti Community Tablet adalah contoh yang bagus dari inovasi yang tepat dan hampir hemat - berfokus pada apa yang berhasil daripada apa yang terlihat bagus," katanya.
"Kami memiliki kemampuan untuk menyelesaikan banyak masalah pengembangan dengan alat yang tersedia saat ini - tetapi seringkali kami terlalu sibuk mengejar inovasi cemerlang berikutnya."
Amade setuju bahwa itu adalah solusi yang sangat sederhana, menggambarkannya sebagai "cara yang memadai untuk menyediakan pendidikan digital kepada orang-orang di komunitas pedesaan".
"Itu aman dan kuat. Tidak bisa dipatahkan dan tidak bisa dicuri," katanya.
Proyek ini menghasilkan uang dari organisasi nonpemerintah (LSM), banyak di antaranya telah berusaha menjangkau masyarakat terpencil melalui metode yang lebih tradisional, seperti para dosen dan membagikan pamflet.