Kisah bocah yang diculik untuk memandu pengemis buta: 'Seperti budak dan zombi, saya tak ingat punya keluarga'
Selama enam tahun Samuel Abdulraheem dipaksa memandu pengemis-pengemis buta yang meminta uang di Lagos, Nigeria, sebelum ditemukan sang kakak
Pengemis memegang bahu kanan seorang bocah yang berpakaian lusuh berwarna cokelat dengan celana panjang yang terlalu besar untuk ukuran bocah itu.
Firdausi tahu bahwa bocah ini adalah adiknya, Samuel, yang hilang selama enam tahun.
Firdausi pun menangis histeris.
Kisah penculikan
Samuel, yang kini berusia 30 tahun, mengatakan tak ingat saat dirinya diculik. "Yang saya ingat hanya perjalanan kereta."
Ia menuturkan ia dibawa oleh seorang perempuan yang memiliki satu tangan ke satu tempat di pinggiran Lagos yang banyak dihuni oleh pengemis difabel.
Perempuan ini menyewakan dirinya ke pengemis-pengemis buta yang membayar 500 naira atau sekitar Rp72.000 per hari ke perempuan tersebut.
Ia tinggal bersama perempuan ini selama lima tahun.

Samuel mengatakan mungkin ia diberi sesuatu yang membuatnya tak ingat dengan keluarga saat bersama perempuan tersebut.
"Saya tak punya emosi ... saya seperti zombi. Bangun, memandu pengemis meminta uang, makan, dan tidur. Begitu saja setiap hari," kata Samuel
Hidup seperti budak
Ia disewa oleh pengemis yang berbeda. Kadang disewa selama seminggu, kadang selama satu bulan.
Di malam hari, bersama penyewanya, ia tidur di alam terbuka.
"Saya seperti budak ... saya tak boleh punya keinginan. Saya harus bersamanya," kata Samuel.
Karena berpindah-pindah, Samuel tak bisa punya banyak teman. Hanya sesekali saja ia bisa bermain dengan anak-anak pengemis yang menyewanya, biasanya pada sore atau petang hari.
- Apa yang terjadi ketika Finlandia 'menggaji' orang-orang yang menganggur
- Menggendong cucu sambil minum bir, PM Australia dikecam -dan dibela juga
- Kota di Turki yang menemukan kunci kebahagiaan
Kadang orang memberinya makanan. Kadang ia harus mengambil makanan sisa dari restoran yang dibuang di tempat sampah.