Krisis Venezuela: Mengapa Rusia dan Amerika Serikat begitu tertarik dengan negara ini?
Amerika Serikat dan Rusia memiliki kepentingan berbeda di Venezuela dan pendekatan yang juga berbeda menyangkut Presiden Nicolas Maduro. Mengapa
Venezuela akhir-akhir ini menjadi sangat menarik bagi Amerika Serikat dan Rusia.
Pendekatan berbeda yang dilakukan pemerintah di Washington DC dan Moskow selama sepekan terakhir terhadap negara di Amerika Selatan itu menambah pelik situasi.
Setelah pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, gagal mengguggah aksi rakyat, Rusia menuduh AS mencampuri urusan dalam negeri Venezuela dan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
Hal serupa juga dituduhkan AS terhadap Rusia.
'Dijepit' dua negara adidaya
"Kita telah sampai pada satu titik di mana situasi di Venezuela telah terbagi menjadi rivalitas antara Maduro dan Guaido. Kini rivalitasnya nampak antara Rusia versus AS," kata James Dobbins, analis RAND Corporation, lembaga kajian kebijakan global, kepada BBC.
- Krisis Venezuela: Dua pesawat militer Rusia angkut serdadu mendarat dekat Caracas
- Eksklusif BBC: Pengakuan para serdadu Venezuela yang membelot dari Maduro
- Krisis Venezuela: Dari Rusia sampai Turki, mengapa banyak negara mengamati nasib Presiden Maduro?
- Krisis Venezuela: 'Mengapa saya tetap setia kepada Nicolas Maduro'

Bagi banyak pengamat, situasi ini mirip seperti era Perang Dingin di Amerika Latin tatkala Kuba terjepit di antara dua negara adidaya.
Namun, mengapa sekarang Venezuela?
Tidak ada jawaban sederhana. Kepentingan ekoomi dan politik telah berbaur dengan kepentingan-kepentingan yang melampaui krisis Venezuela.
Bagaimana Rusia bisa bersekutu dengan rezim Maduro?
Selama Hugo Chavez memerintah Venezuela dari 1999 hingga 2013, Washington dan Caracas sesekali berseteru. Namun, keduanya adalah mitra dagang yang penting.
"Selama bertahun-tahun, AS merupakan pembeli utama minyak Venezuela dan sejumlah pemurnian minyak di bagian utara khusus menangani minyak mentah yang dikirim Caracas ke Amerika," jelas Dobbins.

Akan tetapi, perseteruan kedua negara kian sengit sejak Maduro menjadi penguasa Venezuela pada 2013.
Sejak saat itu, Venezuela putus hubungan dengan AS dan negara kaya minyak itu dijatuhi rangkaian sanksi yang berimbas pada rakyatnya serta sejumlah perusahaan terkait pemerintahan Maduro.
Ketika Washington DC menjauh dari Caracas, Presiden Vladimir Putin justru mendekat. Konsekuensinya, Venezuela mulai mendukung Rusia dan sejumlah hal yang diperjuangkan Moskow di ranah internasional.