Topan Fani di India: Satu juta warga diungsikan, mengapa siklon ini sangat ganas?
Topan Fani yang melanda India bukan topan biasa. Kecepatannya bisa mencapai 200 km/jam dan diperkirakan bisa menyebabkan kerusakan dalam skala
Banjir juga dilaporkan terjadi di beberapa daerah dan ramalan cuaca menyatakan, terpaan topan ini bisa menaikkan air hingga satu setengah meter, mengancam rumah-rumah di kawasan rendah.
Topan ini menimpa kawasan wisata Puri, yang merupakan lokasi kuil Jagannath yang berusia 858 tahun.
Topan ini diperkirakan akan melanda 15 distrik di Orissa, yang merupakan salah satu negara bagian termiskin di India.

Penerbangan dibatalkan
Beberapa penerbangan dan layanan kereta keluar masuk negara bagian ini telah dibatalkan, sementara sekolah dan kantor pemerintahan tutup.
Tiga pelabuhan di pantai timur India juga telah ditutup.
Kapal perang angkatan laut dan helikopter bersiap-siap, diisi oleh tim medis dan bahan-bahan bantuan. Kantor nasional tanggap bencana India juga telah mengerahkan beberapa tim untuk bersiaga di sana.
- Topan Hato menerjang Cina selatan, 12 orang tewas
- Debbie, badai 'monster' menerjang Australia, 25.000 orang mengungsi
Pihak berwenang yang mengelola penanganan bencana telah memperingatkan penduduk di pantai timur, terutama nelayan, untuk tidak melaut karena kondisi alam yang sedang "luar biasa".
Kantor ini juga menyatakan besar kemungkinan terjadi "kerusakan total pada rumah-rumah jerami" dan "kerusakan parah" pada bangunan-bangunan lain.

Topan ini diperkirakan akan bergeser menuju Chittagong di Bangladesh dalam bentuk yang lebih lemah pada hari Sabtu.
Ini beriring dengan gelombang pasang di negeri itu, yang mungkin akan memperburuk kemungkinan banjir di sana.
Kota pelabuhan Cox Bazar, di mana tinggal ratusan ribu pengungsi Rohingya di kamp penampungan, juga telah diberitahu dan diminta berjaga-jaga.
Namun topan ini diperkirakan tak akan menghantam kamp pengungsian itu, kecuali jika ia berubah arah - sekalipun kecil kemungkinannya terjadi.
Bagaimana India bersiap?
Pada bulan Februari, federasi palang merah dan bulan sabit merah mulai mendistribusikan terpal sebelum "musim topan" terjadi, tetapi mereka memberi peringatan apabila topan besar terjadi, maka penampungan yang dibuat dari bambu dan plastik tak akan dapat memberi perlindungan.