Jumat, 3 Oktober 2025

Mahasiswi Dihujani Tikaman Saat Berusaha Lindungi Teman Baiknya

Laporan Ningbo Daily, siswa yang berani itu ditusuk di bagian dada, pinggang, perut, lengan dan butuh operasi

Editor: Eko Sutriyanto
CCTV
Mahasiswa pemberani bernama Cui Yiwen ditikam sebanyak 8 kali untuk selamatkan sahabatnya dari mantan kekasih 

Laporan Wartawan Tribun Medan Sally Siahaan

TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Cui Yiwen (20), seorang pelajar sebuah universitas di Tiongkok, mendapatkan gelar sebagai seorang pahlawan.

Pasalnya, ia melakukan sesuatu yang membahayakan untuk melindungi sahabat baiknya.

Awalnya, ia bersama temannya, Liang Yuying yang berusia 19 tahun hendak kembali ke asrama usai mengikuti kelas di Universitas Teknologi dan Elektronika Guilin di Guangxi, Minggu (10/3/2019).

Di perjalanan, seorang pria tiba-tiba menerjang mereka dan menebas Liang dengan pisau.

Menyadari temannya adalah target yang dituju, Cui segera melangkah maju dan menutupi tubuh temannya, sehingga perempuan 19 tahun itu terlindungi dari pukulan.

Namun karena aksinya, Cui mendapatkan luka tusukan delapan kali.

Laporan Ningbo Daily, siswa yang berani itu ditusuk di bagian dada, pinggang, perut dan lengannya.

Baca: Tak Ada Masalah, Yudi Tiba-tiba Tikam Ali, Korban Tuka 3 Tusukan

Perempuan itu juga membutuhkan operasi darurat pada kantong empedu dan hatinya.

Sementara teman yang dia lindungi ditikam 15 kal.

Keduanya selamat dari cobaan yang mengerikan setelah berminggu-minggu dirawat di rumah sakit.

"Saya hanya tahu bahwa jika saya tidak membantunya, dia akan mati," kata Cui pada kepada wartawan.

"Kupikir jika aku tidak tertusuk hati, aku tidak akan mati," katanya.

"Aku benar-benar lupa menutupi hatiku!"

Sebagai putri seorang veteran, Cui mengatakan dia merasa sudah tugasnya untuk melangkah maju.

Baca: Kronologi Baku Tembak Perampok dengan Polisi di Jalan Yogya Purworejo, Satu Pelaku Tewas

Ia terinspirasi dari ayahnya, Cui Hongwei, yang sudah mengabdi sebagai tentara selama 28 tahun.

“Wajah anak saya seputih kertas. Tidak ada warna di pipi atau bibirnya,” kata ayah anak itu.

Tersangka berusia 20 tahun, yang diidentifikasi dengan nama keluarganya Liang, segera ditangkap di tempat setelah serangan.

Dia juga seorang mahasiswa di universitas dan melakukan serangan karena masalah hubungan dengan sahabat Cui, Liang Yuying.

Menurut polisi, tersangka juga kerap kali membuat ancaman di media sosial sebelum kejadian.

Setelah perawatan 17 hari di rumah sakit, Cui kembali ke kampus. Ia memiliki bekas luka permanen di seluruh tubuhnya.

Pada 22 April, pemerintah Kabupaten Guangxi Lingchuan menghadiahkannya sertifikat untuk tindakan heroiknya.

Kisah siswa pemberani menyentuh hati banyak orang. Netizen bahkan menyebut Cui sebagai ‘gadis paling berani yang pernah mereka lihat'.

"Aku sangat bangga padamu, wanita muda! Saya harap Anda memiliki masa depan yang cerah! ' komentar seorang pengguna di situs mikroblogging, Weibo.

"Kamu memiliki kecantikan luar dalam!” kata pengguna lain. (cr12/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved