Ledakan Dua Gereja di Sri Lanka, Polisi: Sudah 80 Orang Terluka
Polisi mengatakan, ledakan itu menghantam sebuah gereja di sisi utara ibu kota dan kota Negombo tak jauh dari Kolombo
TRIBUNNEWS.COM, KOLOMBO - Ledakan yang menghantam dua gereja di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019), sejauh ini sudah mengakibatkan 80 orang terluka. Demikian kepolisian dan dinas kesehatan setempat.
"Sebanyak 80 orang sudah dirawat dan masih banyak korban yang akan dibawa ke rumah sakit," seorang pejabat RS Nasional Kolombo yang tak mau disebut identitasnya.
Polisi mengatakan, ledakan itu menghantam sebuah gereja di sisi utara ibu kota dan kota Negombo tak jauh dari Kolombo. Sementara itu, media sosial di Sri Lanka dibanjiri berbagai informasi soal ledakan di kedua gereja tersebut.
"Sebuah bom meledak di gereja kami, datanglah dan ikut menolong jika kalian memiliki anggota keluarga di sini," demikian isi status laman Facebook milik gereja St Sebastian di Katuwapiya, Negombo.
Baca: 6 Anggota Twice Kenakan Busana dengan Harga di bawah Rp 10 Juta dalam Teaser Fancy
Sejumlah foto yang beredar di Twitter memperlihatkan kekacauan yang terjadi di dalam gereja St Anthony dan puing-puing bangunan yang berserakan di lantai.
Media massa Sri Lanka yang mengutip keterangan sumber-sumber rumah sakit mengabarkan setidaknya 150 orang sudah dilarikan ke rumah sakit.
Baca: 3 Gereja Plus 3 Hotel di Sri Lanka Meledak, 20 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka
Meski umat Kristen Sri Lanka hanya berjumlah enam persen dari seluruh populasi negeri itu tetapi agama ini dianggap sebagai sebuah pemersatu.
Sebab, umat Kristen Sri Lanka terdiri atas warga beretnis Tamil dan Sinhala yang selama ini kerap berselisih.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah 80 Orang Luka Akibat Ledakan di Dua Gereja Sri Lanka"