Penembakan di Selandia Baru
Haka, Tari Penghormatan dari Geng Motor Selandia Baru untuk Muslim Korban Penembakan, Ini Maknanya
Mengenal Haka, tarian perang yang digunakan warga Selandia Baru untuk hormati para muslim korban penembakan Christchurch.
Tak hanya untuk membangkitkan semangat, Haka diyakini untuk mengintimidasi lawan sebelum bertanding.
Biasanya, ini yang akan diteriakkan oleh para penampil Haka :
Ka Mate! Ka Mate! Ka ora! Ka ora! (Aku Mati! Aku mati! Aku hidup! Aku hidup!)
Ka Mate! Ka Mate! Ka ora! Ka ora! (Aku Mati! Aku mati! Aku hidup! Aku hidup!)
Tenei te tangata puhuru huru (Ini adalah manusia berbulu)
Nana nei I tiki mai (Yang akan menghadapi matahari)
Whakawhiti te ra (Dan membuatnya bersinar kembali)
A upa … ne! ka upa …ne! (Satu langkah maju, satu langkah maju)
A upane kaupane whiti te ra! (Satu langkah maju, dan matahari akan kembali bersinar!)
Hi!
Duka Cita
Meski awalnya dikenal sebagai tari perang, tapi di kehidupan modern, Haka juga kerap digunakan untuk ekspresi dukacita.
Menjadi sebuah kebiasaan warga Selandia Baru, melakukan Haka di sebuah upacara pemakaman.
Dalam gerakannya, Haka sangat membutuhkan banyak gerak tubuh, maupun ekspresi wajah.
Ketika seseorang melakukan Haka, biasanya matanya akan melotot, serta menjulurkan lidah.