Krisis Venezuela: Polemik bantuan asing, Presiden Maduro tutup perbatasan dengan Brasil
Presiden Maduro menghambat aliran bantuan internasional yang disebutnya merongrong pemerintahan Venezuela. Namun pihak oposisi terus menentang
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menutup perbatasan negaranya dengan Brasil, Kamis (21/02), seiring polemik tentang bantuan kemanusiaan dari luar negeri.
Pemimpin berhaluan kiri yang kini tengah diserang itu mengumumkan kebijakan tersebut melalui siaran televisi. Maduro berkata, ia juga mempertimbangkan penutupan jalur keluar menuju Kolombia untuk menghentikan gerak-gerik oposisi.
Dalam pengumuman itu, Maduro membantah krisis sedang terjadi di Venezuela. Ia menuding kiriman bantuan kemanusiaan merupakan bagian dari siasat Amerika Serikat.
Saat pengumuman itu dipaparkan, orang nomor satu di kelompok penentang Maduro, Juan Guaido, memimpin konvoi dari ibu kota Venezuela, Caracas, menuju perbatasan Kolombia.
Guaido mendeklarasikan dirinya sebagai pimpinan sementara di tengah protes anti-pemerintah akhir Januari lalu. Klaim Guaido itu diakui sejumlah negara.
- Trump desak militer Venezuela lengserkan Maduro: 'Bebaskan negara Anda'
- Mampukah militer Venezuela menangkal intervensi bersenjata pimpinan AS?
Didampingi Menteri Pertahanan, Vladimir Padrino Lopez, dan sejumlah petinggi militer lainnya, Maduro mengumumkan bahwa perbatasan menuju Brasil akan ditutup penuh hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Maduro juga berkata, "Saya tidak ingin mengambil keputusan seperti ini, tapi saya akan mempertimbangkan pula penutupan penuh perbatasan dengan Kolombia."
Bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Venezuela, kata Maduro, merupakan upaya AS mendelegitimasi pemerintahannya. AS disebutnya juga berupaya mengambil secara ilegal cadangan minyak bumi Venezuela.
Sebelumnya Venezuela menutup perbatasan laut dan darat mereka dengan Curacao, kepulauan Karibia di utara Venezuela yang hendak dijadikan pusat penampungan bantuan kemanusiaan AS.

Presiden Brasil dari kelompok sayap kanan, Jair Bolsonaro, adalah salah satu pimpinan negara yang mengakui klaim Guaido sebagai pimpinan sah Venezuela.
Bolsonaro juga menyetujui rencana penundaan pemilu Venezuela.
Juru bicara Bolsonaro, Jenderal Otávio Régo Barros, menyebut melalui kerja sama AS, bantuan obat dan makanan akan tersedia di kota Pacaraima yang berada di perbatasan Venezuela-Brasil.
Barros berkata, bantuan itu dapat segera diangkut oleh 'pemerintahan di bawah Guaido'.
"Brasil mengambil bagian dalam insiatif internasional penting ini untuk membantu pemerintahan Guaido dan masyarakat Venezuela," kata Barros.