Koran Jepang Miyako Shinpo Ditutup Pasca Beredar Kasus Pelecehan Seksual Sang Bos
Zakimi diisukan melakukan pelecehan seksual dan pelecehan kekuasaan sebagai bos media massa di Pulau Miyakojima Okinawa tersebut.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Zakimi Koji (87), pemilik sekaligus CEO Koran Miyako Shinpo, mengumumkan akan menutup korannya mulai 10 Januari 2019.
Zakimi diisukan melakukan pelecehan seksual dan pelecehan kekuasaan sebagai bos media massa di Pulau Miyakojima Okinawa tersebut.
"Saya tak melakukan pelecehan apa pun, tak ada bukti itu. Koran ditutup karena merugi 100 juta yen dan lebih dari itu saya sudah tak tahan lagi sehingga ditutup," kata Zakimi Koji kepada pers belum lama ini.
Sebanyak 14 karyawannya langsung di-PHK setelah perusahaan koran tersebut ditutup 11 Januari lalu.
Baca: Para Pekerja Asing di Jepang Punya Hak Menuntut Perusahaan Jika Terjadi Kecelakaan Kerja
Para karyawan yang tergabung ke dalam liga buruh setempat melakukan jumpa pers juga meminta bos koran tersebut bertanggungjawab atas pelecehan yang dilakukan.
Zakimi mengungkapkan keluhannya bahwa para karyawannya tak bisa bekerja, hanya ribut di dalam perusahaan saja tapi tak ada hasil kerjanya.
Koran Miyako Shimpo diterbitkan sebanyak 12.000 eksemplar untuk Pulau Miyakojima dan sekitarnya di Okinawa sejak tahun 1968.
Koran Miyako Shimpo memang sudah tidak dicetak lagi.
Namun jika melihat situsnya sampai dengan Sabtu (19/1/2019) masih memuat artikel dengan judul "Pabrik Gula Miya Beroperasi 1 Minggu, Mengalami Kekurangan Terkena Dampak Hujan."