Minggu, 5 Oktober 2025

Belasan LGBT di Chechnya 'ditahan, dua di antaranya tewas'

Kalangan pegiat HAM di Rusia meyakini, sekitar 40 orang telah dipenjara sejak Desember, dua di antara mereka dikatakan tewas setelah diduga

Kalangan pegiat di Rusia mengatakan telah terjadi lagi apa yang digambarkan sebagai pemberangusan terhadap orang-orang LGBT di Chechnya.

Kelompok LGBT Network di Rusia meyakini, sekitar 40 orang "telah dipenjara sejak Desember, dua di antara mereka katakan tewas akibat mengalami penyiksaan.

Kelompok ini memantau dugaan pelanggaran HAM di republik bagian dari Rusia itu sejak tahun 2017, ketika puluhan kaum gay dilaporkan ditahan.

Chechnya adalah republik negara bagian di Rusia yang sebagian besar penduduknya adalah Muslim.

Seorang juru bicara pemerintah menyanggah laporan terbaru itu dan menyebut laporan itu merupakan "kebohongan sepenuhnya".

Chechnya, dan pemimpinnya yang otoriter, Ramzan Kadyrov, selalu membantah berbagai tuduhan penangkapan dan penahanan ilegal serta pelanggaran HAM.

Dalam wawancara dengan BBC tahun lalu, Kadyrov mengatakan tuduhan itu adalah 'rekayasa agen-agen asing,' atau diciptakan oleh para pegiat yang mencari uang.

Banyak pihak mengatakan homofobia menyebar luas di Chechnya. Kadyrov dan berbagai pejabat pemerintah bawahannya berulang kali mengklaim bahwa di Chechnya tidak ada orang gay.

Dan nyatanya, kendati pemerintah dan para pemimpinnya terus menyangkal keberadaan mereka, puluhan orang maju menyatakan diri dan mengungkapkan tuduhan bahwa di Chechnya kaum gay ditahan dan disiksa oleh pihak berwenang karena orientasi seksual mereka.

Berbagai laporan tentang penyiksaan itu mendapat kecaman dari seluruh dunia.

Bagaiamana kejadian terbaru itu?

LGBT Network Rusia telah memantau situasi di Chechnya dan mengevakuasi orang-orang dari wilayah tersebut sejak laporan pemberangusan muncul pada 2017.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin (14/01), kelompok itu menuduh bahwa dalam beberapa pekan terakhir aparat melakukan gelombang penyiksaan dan pelanggaran.

Mereka yakin gelombang terbaru itu dipicu oleh penangkapan administrator grup LGBT di jaringan media sosial, VKontakte.

Beberapa unggahan baru yang ditampilkan dalam laman itu menyerukan kaum LGBT untuk "melarikan diri dari republik itu sesegera mungkin", lapor sejumlah media Rusia.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved