Lagi, bocah imigran tewas di tahanan perbatasan Amerika Serikat-Meksiko
Seorang bocah lelaki asal Guatemala berusia delapan tahun dilaporkan meninggal dalam tahanan pemerintah Amerika Serikat, merupakan kasus kedua
Apa yang terjadi sebelumnya dengan Jakelin Caal?
Jakelin tengah melintasi perbatasan Amerika Serikat-Meksiko dengan ayahnya sebagai bagian dari rombongan para imigran Amerika Tengah.
Para pejabat AS mengatakan mereka mencoba menyeberangi perbatasan Meksiko-AS secara ilegal.
Jakelin dan ayahnya menyerahkan diri kepada agen perbatasan AS di New Mexico pada awal Desember.

Saat dalam tahanan, Jakelin mengalami demam tinggi dan meninggal karena menderita gagal hati beberapa hari kemudian.
Harian The Washington Post, yang pertama kali melaporkan kematiannya, mengutip para pejabat perbatasan mengatakan bahwa ia meninggal karena gagal hati yang disebabkan oleh dehidrasi dan keguncangan, dan bahwa ia "dilaporkan tidak makan atau mendapat asupan air selama beberapa hari".
Suhu tubuhnya dilaporkan mencapai 40,9C.

Ayah Jakelin, Nery, tetap berada di AS, menunggu keputusan apakah ia akan diizinkan untuk tinggal di sana.
Sementara jasad putrinya dikembalikan ke Guatemala pada minggu ini, dan pemakamannya berlangsung di desa San Antonio Secortez pada hari Selasa (25/12).
Mengapa perbatasan begitu menegangkan?
Ketegangan di perbatasan sudah meningkat sejak kedatangan ribuan migran dalam beberapa minggu terakhir.
Bulan lalu, agen perbatasan AS menyemprotkan gas air mata ke arah kerumunan migran, yang didalamnya terdapat anak-anak, yang mencoba menyeberangi perbatasan.
Pejabat perbatasan mengatakan mereka menggunakan gas air mata karena petugas patroli mereka diserang dan dipukul dengan batu.
Namun, para pengamat menuding pemerintahan Trump melakukan kebijakan kekerasan, sementara Meksiko menuntut penyelidikan atas insiden itu.
