Minggu, 5 Oktober 2025

Muslim Uighur dan kasus-kasus persekusi lain yang 'terabaikan'

Warganet memprotes dugaan penahanan komunitas Muslim Uighur oleh pemerintah Cina di Xinjiang, namun beberapa kasus persekusi lainnya juga patut

Pemerintah Indonesia didesak untuk menyikapi dugaan persekusi terhadap komunitas Muslim Uighur oleh pemerintah Cina.

Cina dituding menahan ribuan warga Uighur dan kelompok Muslim lainnya tanpa proses pengadilan di wilayah Xinjiang barat — namun pemerintah Cina membantah tuduhan pembangunan penjara, dan menyatakan sedang membangun "pusat pelatihan keterampilan".

Uighur menjadi topik perbincangan hangat di media sosial sejak beberapa anggota DPR mengangkat isu ini di rapat paripurna DPR pada pekan lalu.

Beberapa warganet menjadikannya cara untuk mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo, menuduhnya mengabaikan penderitaan Muslim yang tertindas.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa dugaan penindasan terhadap kelompok Muslim Uighur merupakan masalah internal Cina.

"Kalau masalah domestik, tentu kita tidak ingin mencampuri masalah Uighur. Tapi secara umum, penghentian pelanggaran HAM juga harus kita perjuangkan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/12).

Menurut pengamat politik Islam internasional, Syahrul Hidayat, negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia selama ini mengabaikan persoalan Muslim Uighur karena mereka tidak kuat di hadapan Cina.

Syahrul berpendapat, negara Muslim yang kaya minyak seperti Arab Saudi bisa saja melawan Cina, tapi sayangnya, mereka juga tidak memiliki catatan HAM yang baik.

Sementara Iran disebut sedang dalam posisi terjepit. Mereka membutuhkan bantuan Cina untuk mempertahankan posisi diplomasinya di hadapan negara Muslim lainnya yang bermazhab Sunni.

Dan negara lain seperti Pakistan justru butuh Cina karena mereka sedang membangun koridor ekonomi dari Xinjiang ke pantai Pakistan.

"Jadi agak susah kita melihat bahwa negara Muslim itu memiliki kapasitas untuk menyerang atau melakukan kritik terhadap Cina," kata Syahrul.

Apa yang terjadi pada komunitas Uighur bukanlah satu-satunya krisis kemanusiaan dan persekusi terhadap kaum Muslim yang jarang mendapat perhatian. Berikut ini beberapa diantaranya:

Yaman

Perang yang telah berkecamuk selama tiga tahun di Yaman telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia saat ini.

Sedikitnya 14 juta warga Yaman berada di ambang kelaparan, menurut PBB; dan lembaga amal Save the Children memperkirakan bahwa 85.000 anak-anak di bawah usia lima tahun mungkin telah meninggal dunia akibat malnutrisi akut.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved