Sabtu, 4 Oktober 2025

Tiongkok Dibuat 'Bingung dan Jengkel' dengan Ulah Pemerintahan Donald Trump

Tiongkok dikabarkan bingung dengan 'ulah' administrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
bbc.co.uk
Donald Trump 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BUENOS AIRES - Tiongkok dikabarkan bingung dengan 'ulah' administrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina.

Setelah pertemuan penting antara Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping, pejabat dari Tiongkok pun dibuat 'bingung dan jengkel' oleh perilaku administrasi Trump.

Seperti yang disampaikan The Washington Post Selasa (11/12/2018), mengutip pernyataan mantan pejabat pemerintah AS yang telah melakukan kontak dengan pejabat Tiongkok.

Baca: Manusia Dijadikan Umpan untuk Menangkap Seekor Macan Tutul di India

"Anda tidak akan melakukan ini dengan orang Tiongkok, anda tidak akan berani mengumumkan semua konsesi mereka di depan umum, ini cuma kegilaan semata," kata mantan pejabat yang enggan disebutkan namanya itu.

Sementara itu, kedua pemimpin negara telah bertemu dalam jamuan makan malam selama digelarnya KTT G-20 di Argentina pada pekan lalu.

Dikutip dari laman CNBC, Rabu (5/12/2018), Gedung Putih pun mengatakan bahwa kedua negara telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama 90 hari terkait perang dagang.

Setelah pertemuan tersebut, Trump kemudian mengatakan kepada awak media bahwa itiu merupakan 'kesepakatan yang luar biasa' dan jika memang gencatan senjata benar terjadi, maka itu menjadi salah satu kesepakatan terbesar yang pernah dibuat.

Baca: Kemlu RI : Tak Ada Korban Jiwa WNI Pada Ledakan di Megamall Kuching Malaysia

Kendati demikian, The Washington Post melaporkan, Tiongkok belum mengakui batas waktu 90 hari terkait kesepakatan itu.

Bahkan negeri tirai bambu tersebut juga tidak mengatakan bahwa mereka akan 'segera' meningkatkan pembelian alat pertanian dari AS.

Keanehan lainnya kemudian muncul lantaran adanya perbedaan pernyataan yang signifikan antara kedua pemerintah.

Dua negaea itu memiliki versi yang berbeda terkait apa yang disepakati pada jamuan makan malam.

Dalam serangkaian cuitan yang diposting di akunTwitter milknya pada Selasa kemarin, Trump mengatakan dirinya ingin membuat kesepakatan yang adil.

Namun pada saat yang sama, ia juga menekankan bahwa dirinya merupakan seorang pria yang berorientasi pada 'tarif'.

Gedung Putih telah mendorong Tiongkok untuk membuat perubahan demi mengurangi defisit perdagangan AS dengan Tiongkok.

Selain itu, juga untuk mengatasi pelanggaran perdagangan, seperti dugaan pencurian kekayaan intelektual AS.

AS juga telah melakukan tamparan keras terkait penetapan bea atas barang-barang Tiongkok senilai USD 250 miliar dan berjanji akan mengenakan pajak tambahan sebesar USD 267 miliar pada impor dari Tiongkok, jika praktik-praktik tertentu tidak juga berubah.

Sedangkan Tiongkok, telah mengenakan bea pada sekitar USD 110 miliar produk AS.

Wall Street pun mendukung munculnya keputusan untuk menghentikan perang dagang antara AS dan Tiongkok pada Senin lalu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved