Senin, 6 Oktober 2025

Amerika Serikat terapkan 'sanksi terberat', apakah Iran bisa tumbang?

Setelah mundur dari kesepakatan nuklir, Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap Iran. Apakah Iran bisa bertahan dari hukuman pemerintah

Amerika Serikat menerapkan sanksi terhadap Iran, yang mereka gambarkan sebagai "sanksi paling berat", enam bulan setelah Presiden Donald Trump mundur dari kesepakatan nuklir dengan negara tersebut.

"Sanksi terhadap Iran sangat kuat. Ini adalah sanksi terberat yang pernah kami terapkan. Dan kita akan melihat apa yang terjadi dengan Iran," kata Presiden Donald Trump.

Para pengamat mengatakan sanksi terbaru AS ini akan memukul Iran, utamanya terkait ekspor minyak, perbankan, hingga pengiriman barang.

Keputusan AS ini menimbulkan reaksi warga Iran yang pada Minggu (04/11) menggelar unjuk rasa di beberapa kota.

Mereka meneriakkan yel-yel "Death to America" dan mengecam sanksi ekonomi AS tersebut.

Para pengunjuk rasa, yang dimotori kelompok garis keras, menolak upaya perundingan dengan Washington.

Sebagai reaksi lebih lanjut terhadap sanksi itu, militer Iran dilaporkan akan menggelar latihan pertahanan udara pada Senin (05/11) dan Selasa (06/11) untuk membuktikan kemampuan pertahanan mereka.

Unjuk rasa anti-AS berlangsung bertepatan dengan ulang tahun ke-39 pendudukan kedutaan Amerika Serikat di Teheran, yang menyebabkan permusuhan antara kedua negara selama empat dekade.

Mengapa AS memberikan sanksi kepada Iran?

Washington kembali memberlakukan sanksi kepada Iran setelah Presiden Trump pada Mei lalu menarik dari kesepakatan 2015 yang ditujukan untuk membatasi ambisi nuklir Iran.

Washington juga mengatakan ingin menghentikan apa yang disebutnya sebagai beragam kegiatan "jahat" Teheran, termasuk serangan dunia maya, uji coba rudal balistik, dan dukungan terhadap kelompok teroris dan milisi di Timur Tengah.

"Kami bekerja optimal untuk memastikan bahwa kami mendukung rakyat Iran dan bahwa kami mengarahkan kegiatan kami untuk memastikan bahwa perilaku buruk Republik Islam Iran dapat berubah," kata Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, kepada Fox News Sunday.

"Itulah tujuannya, itulah misinya, dan itulah yang akan kami raih atas nama presiden," paparnya.

Apa dampaknya?

AS telah secara bertahap memberlakukan sanksi terhadap Iran, tetapi para analis mengatakan putaran terakhir ini merupakan yang paling signifikan.

Lebih dari 700 individu, entitas, kapal dan pesawat akan dimasukkan dalam daftar sanksi, termasuk bank-bank besar, perusahaan eksportir minyak dan pelayaran.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved