Apa yang perlu Anda ketahui tentang 'kotak hitam' pesawat terbang
'Kotak hitam' yang selalu jadi kata kunci setiap kali terjadi kecelakaan pesawat terbang, dianggap sebagian kalangan sudah 'kuno' dan tak praktis.
Yang pertama adalah FDR, flight data recorder, perekam data penerbangan, yang ditempatkan di bagian ekor. Ini kotak hitam yang sudah ditemukan tim pencari dalam kasus kecelakaan Lion Air JT610.
FDR ini mencatat informasi 88 parameter penerbangan, mulai dari kompas, arah, ketinggian, hingga kecepatan pesawat di udara, dan sebagainya, yang bersifat teknis. Apa yang terjadi selama penerbangan dalam kurun 25 jam terakhir akan direkam oleh alat ini.

Adapun yang kedua ialah cockpit voice recorder, CVR yang merekam seluruh pembicaraan yang dalam kokpit. CVR tidak hanya merekam percakapan pilot dan kopilot, namun juga beragam suara yang bisa merupakan petunjuk penting, seperti suara mesin, suara alarm, bahkan suara kursi yang digeser jika awak kabin bergerak.
Perusahaan pembuat kotak hitam asal Amerika Serikat, Honeywell, mengatakan rekaman yang tercatat disetel untuk hanya berdurasi dua jam dari posisi terakhir pesawat.
"Perekam data penerbangan akan memberi tahu kita bagaimana kecelakaan terjadi," kata Greg Marshall, wakil presiden Flight Safety Foundation, organisasi nirlaba di AS yang menyediakan panduan keselamatan udara.
"Sementara itu, perekam suara di kokpit akan memberi informasi mengapa terjadi kecelakaan," jelas Marshall.
Tidak berwarna hitam
Ukurannya kira-kira sama dengan kotak sepatu, memiliki berat sekitar 4,5 kg dengan harga sekitar $50.000 atau Rp750 juta per unit. Dan tidak berwarna hitam, melainkan oranye.
Biasanya FDR diletakkan di bagian ekor pesawat, dengan pertimbangan ketika kecelakaan, bagian pesawat ini mengalami dampak yang relatif lebih kecil dibandingkan bagian lain, sehingga diharapan kotak hitam tak mengalami kerusakan parah.

Tetapi mengapa dua peranti yang berwarna oranye terang itu disebut kotak hitam? Mungkin karena alat ini biasanya berubah warnanya menjadi kusam akibat terbakar ketika ditemukan.
Nyaris tak bisa hancur
Perekam data penerbangan mendapatkan informasi melalui alat perantara yang biasa disebut unit pengumpul atau flight data acquisition unit. Unit ini menerima semua data dari sensor yang ditempatkan di badan pesawat.
Informasinya kemudian disimpan di keping-keping memori yang memiliki kapasitas simpan sangat besar, hingga beberapa terabita.
Perekam suara kokpit memiliki sistem kerja yang sama.

Alat perekam -baik yang dipakai oleh pilot maupun perekam suara lain (seperti alarm)- menyimpan data audio yang kemudian dikirim dan disimpan di keping-keping memori.