Sabtu, 4 Oktober 2025

Sikap Indonesia Tegas Tak Dukung Australia Ikuti Jejak AS Pindahkan Kedubes ke Yerusalem

"Indonesia telah meminta Australia dan negara-negara lain untuk terus mendukung proses perdamaian Palestina-Israel," ucapnya

HANDOUT
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P. Marsudi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menegaskan, Indonesia tak mendukung niatan Australia yang ingin mengikuti jejak Amerika Serikat memindahkan Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Hal itu disampaikan Retno saat pertemuan konsultasi perdana bilateral Indonesia - Palestina, dihadapan Menlu Palestina Riad Malki, di Gedung Pancasila, Kantor Kemenlu RI, Pejambon, Jakarta Pusat, Selasa (16/10/2018).

Baca: Reaksi Warga Palestina Berkenaan Rencana Australia Pindahkan Kedutaan di Israel

"Indonesia menyampaikan perhatian kuatnya dan mempertanyakan soal pengumuman tersebut. Indonesia telah meminta Australia dan negara-negara lain untuk terus mendukung proses perdamaian Palestina-Israel sesuai dengan prinsip-prinsip yang sudah disepakati," ungkap Retno.

Retno mengatakan, isu perdamaian antara Palestina dan Israel menjadi salah satu isu prioritas dan utama dalam pembahasan Dewan Keamanan PBB (DK PBB), di mana Indonesia terpilih menjadi salah satu anggota tidak tetap DK PBB.

"Indonesia menegaskan kembali posisi indonesia mengenai solusi dua negara, adalah prinsip dasar yang harus dipenuhi, untuk terjadinya perdamaian berkelanjutan antara Palestina dan Israel," ujar mantan Dubes RI untuk Belanda ini.

Baca: PKS Izinkan Kadernya Kampanye Negatif, Tim Sukses Jokowi-Ma'ruf Singgung Luka Batin di Pilpres 2014

Lebih lanjut, Retno mengatakan, Indonesia jelas mendukung Palestina, yang didasari dengan amanah konstitusi.

Untuk itu Retno meminta, Australia untuk tak merealisasikan hal itu, mengingat langkah tersebut dapat mengancam proses perdamaian.

"Mengancam proses perdamaian itu sendiri dan mengancam stabilitas keamanan dunia," tegas dia.

Seperti dikutip dari BBC, pada Selasa (16/10/2018), Perdana Menteri Australia Scott Morrison baru-baru ini mengatakan, akan mempertimbangkan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan melakukan pembahasan untuk kemungkinan memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv.

Baca: Jokowi Mungkin Korbankan Perjanjian Dagang Dengan Australia Terkait Isu Palestina

Meski demikian, PM Morrison mengatakan Australia tetap berkomitmen terhadap solusi dua negara dalam menangani konflik Israel-Palestina.

Sementara itu negara Adidaya Amerika Serikat sebelumnya, telah memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei 2018 lalu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved