Dipicu Telur Goreng Gosong, Pria Lanjut Usia Tembak Mati Putranya
"Persetan dengan anjingmu, persetan denganmu. Ayah juga akan meninggal dalam waktu satu tahun,"
Saat melewati istrinya, Peter mengatakan dia akan membunuh Andrew.
Mendengar itu, Kathleen tidak menganggap ucapan suaminya serius.
Sementara itu, Peter masuk ke dalam kamar tidur putranya, menyalakan lampu, dan melepaskan dua kali tembakan yang langsung menewaskan Andrew.
Usai melakuan aksinya, Peter meninggalkan kamar itu, pergi ke luar rumah lalu meminta istrinya menelepon polisi.
"Saya mungkin agak gelap mata," kata Peter kepada polisi kemudian.
Pada Juli lalu, Peter menyatakan diri bersalah telah membunuh putranya.
Dia juga mengaku memiliki senjata api yang tidak terdaftar.
Kuasa hukumnya, Richard Edney mengatakan, kliennya menderita depresi yang belum tertangani.
Kondisi ini, menurut Richard, menjadi semakin buruk karena putranya adalah seorang pecandu berbagai jenis narkoba.
Peter Smith bahkan sudah mengeluarkan uang sebesar 40.000 dolar Australia untuk merehabilitasi putranya.
Richard mengatakan, Smith mengakui dia sudah cukup bersabar selama bertahun-tahun dalam menghadapi perilaku putranya itu.
Pengakuan ini membuat hakim Andrew Tinney menyimpulkan pertengkaran soal telur goreng yang gosong itu hanyalah pemicu kemarahan yang selama ini terpendam.
Sidang masih berlanjut untuk menjatuhkan hukuman bagi Peter Smith.
Penulis : Ervan Hardoko
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Berdebat Soal Telur Goreng Gosong, Pria Uzur Tembak Mati Putranya