17 Tahun Berlalu, Ini 10 Misteri yang Belum Terkuak dari Tragedi 9/11
sekira 3.000 nyawa melayang akibat rentetan serangan bunuh diri yang dipercaya dilakukan oleh sang kelompok militan.
Insiden tersebut menewaskan 64 orang yang berada dalam kabin, termasuk 5 orang teroris.
3. Beban Penumpang yang Ringan Memudahkan Pembajak Lancarkan Serangan
Menurut laporan dari beberapa sumber, beban penumpang yang ringan membuat pesawat lebih mudah menukik saat akan menabrak.
American 11 terbang dari Boston menuju Los Angeles, hanya berisikan 81 penumpang dari total kursi yang seharusnya di isi 158 orang.
United 175 dengan jadwal penerbangan yang sama dengan American 11, hanya diisi oleh 56 penumpang dari total 168.
American 77 menuju Los Angeles dari Washington dengan menerbangkan 58 penumpang dari kapasitas 176 kursi.
United 93 bertolak dari Newark, New Jersey, menuju San Fransisco, hanya membawa 37 penumpang, hanya 20 persen dari kapasitas kursi yang tersedia.
4. Hilangnya Seorang Teroris di United 93 yang Luput dari Target
Di masing-masing maskapai penerbangan, terdapat lima pembajak. Namun, lain halnya dengan pesawat United 93. Satu teroris menghilang dari pesawat United 93, dan pesawat itu merupakan pesawat satu-satunya yang tak mengenai target.
United 93 menargetkan Washington D.C, tapi setelah lepas landas pesawat itu jatuh jauh dari target, yakni di sebuah lapangan kosong di Shankville, berjarak 20 menit terbang dari sasaran.
5. WTC Sebelumnya Pernah Menjadi Target Serang
Menara WTC di New York pernah menjadi target serangan teroris sebelum insiden 9/11.
Pada 26 Februari 1993, sebuah bom ditanamkan di area parkir gedung tersebut, menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 1.000 orang.
"Pengeboman itu mengisyaratkan ancaman terorisme. Kejahatan dan amarah yang tidak punya batas. Ramzi Yousef, pelaku pengeboman dari kelompok radikal Sunni, mengatakan dia berharap membunuh setidaknya 250.000 orang dalam serangan tersebut," tulis laporan insiden 9/11.
6. Mantan Wapres Cheney Memerintahkan United 93 Ditembak