Para remaja Thailand yang terperangkap di gua bertahan hanya dengan air yang menetes dari langit-langit gua
Dua belas remaja yang terperangkap di gua di Thailand selama berhari-hari bertahan hidup hanya dengan air yang menetes dari langit-langit gua.
Dua belas anak laki-laki yang diselamatkan dari gua banjir di Thailand utara berbicara di depan umum tentang pengalaman mereka untuk pertama kalinya, dengan menggambarkan penemuan mereka oleh tim penyelam sebagai "keajaiban".
Adul Sam-on, 14 tahun, satu-satunya anggota tim yang dapat berbahasa Inggris mengatakan kepada wartawan dia hanya dapat mengatakan "halo" saat penyelam Inggris muncul.
- Tampil pertama setelah terjebak di gua Thailand, para anggota klub sepak bola Celeng Liar 'sehat dan gembira'
- Penyelamatan gua Thailand: Dua warga Australia akan menerima penghargaan
- Cuitan Elon Musk soal penyelam gua Thailand bisa berlanjut ke ranah hukum
Mereka terjebak di gua Tham Luang selama lebih dua minggu.
Mereka meninggalkan rumah sakit pada hari Rabu (18/07) dan sekarang dalam perjalanan pulang.
Anggota tim Celeng Liar ini muncul dengan mengenakan seragam klub pada konperensi pers di Chiang Rai.
Mereka disambut dengan spanduk "Bawa Pulang Celeng Liar" di panggung yang dirancang mirip lapangan sepak bola.

Anak-anak ini muncul dengan anggota Navy Seals Thailand yang membantu penyelamatan mereka.
Satu anak menggambarkan bagaimana mereka hidup dengan mengandalkan air dari batu gua. "Airnya bersih," katanya. "Hanya air, tidak ada makanan."
Chanin "Titan" Wibrunrungrueang, 11 tahun, mengatakan, "Saya berusaha untuk tidak memikirkan makanan karena akan membuat saya lapar."
- Gua Thailand: Penyelam yang selamatkan remaja diberi tiket pesawat gratis seumur hidup
- 12 remaja Thailand menangis setelah tahu ada penyelam tewas demi selamatkan mereka
- Kisah mantan biksu yang menjaga 12 remaja Thailand tetap hidup
Anak-anak ini menghilang pada tanggal 23 Juni dan ditemukan para penyelam pada tanggal 2 Juli. Navy Seals kemudian memberikan mereka makanan dan pasokan lain.
Kelompok ini mengatakan mereka menjadi dekat dengan para penyelamat selama lebih seminggu, sampai mereka akhirnya diselamatkan.
"Kami bermain dam," kata Titan. "(Anggota Navy Seal) Baitoey selalu menang dan dia adalah raja gua."

Pelatih tim, Ekapol Chantawong, yang diselamatkan dengan mereka, memuji Saman Kunan, anggota Navy Seal yang meninggal saat operasi.
"Kami terkesan karena Saman mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan kami, agar kami dapat pergi dan melanjutkan kehidupan. Begitu kami mendengar beritanya, kami terkejut," katanya. "Kami sangat sedih. Kami merasa ... kami menyebabkan keluarganya bersedih."