Selasa, 30 September 2025
Deutsche Welle

Kisah Dokter Australia: Paradoks Kebahagiaan dan Kesedihan

Richard Harris, dokter Australia yang tergabung dalam tim penyelamat dan yang terakhir keluar dari gua Tham Luang, harus menerima…

Seorang dokter Australia yang merawat anak-anak anggota tim sepak bola Thailand selama terperangkap di gua disambut dengan berita sedih setelah keluar dari gua bahwa ayahnya sendiri telah meninggal dunia.

Richard Harris, dokter dan penyelam yang terkenal di dunia, yang kehadirannya dalam penyelamatan dramatis tim Wild Boars secara khusus diminta oleh para ahli, dilaporkan menjadi orang terakhir yang keluar dari gua yang terendam air.

"Harry", sebagaimana ia dikenal dalam komunitas penjelajah gua global, membatalkan liburan yang telah ia rencanakan dan terbang ke Thailand utara sebagai bagian dari tim internasional yang berusaha menyelamatkan anak-anak muda Thailand keluar dari gua Tham Luang.

Media Australia mengatakan ia mempertaruhkan nyawanya sendiri menempuh jarak empat kilometer ke dalam gua untuk melakukan pemeriksaan medis 12 anak laki-laki dan pelatih mereka setiap hari setelah mereka ditemukan. Ia juga yang memberikan persetujuan akhir terkait kebugaran mereka, apakah mereka sudah bisa dibawa keluar. Lembaga penyiaran Australia ABC mengatakan, Harris juga yang memutuskan bagaimana mereka harus dibawa keluar gua.

Operasi penyelamatan itu berakhir dengan kegembiraan pada hari Selasa ketika Angkatan Laut Thailand menyatakan seluruh tim telah keluar dengan selamat setelah terperangkap selama 18 hari.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan ia mendengar bahwa Harris adalah orang terakhir yang keluar dari gua pada Selasa malam di saat anak-anak yang telah diselamatkan menjalani pemulihan diri di rumah sakit.

Dirundung duka

Meskipun operasi penyelamatan itu berakhir bahagia, kesedihan personal dialami Harris. Ahli anestesi dari Adelaide itu mendapat kabar bahwa ayahnya telah meninggal.

"Dengan kesedihan mendalam, saya kabarkan bahwa ayah Harry meninggal dunia semalam tidak lama setelah aksi penyelamatan berakhir sukses di Thailand," kata Andrew Pearce, kepala layanan klinis di SAAS MedSTAR, tempat Harris bekerja.

"Saya telah berbicara dengan Harry. Ini jelas waktu yang sangat sedih bagi keluarganya, ditambah dengan tuntutan fisik dan emosional untuk menjadi bagian dari operasi penyelamatan yang sangat rumit dan akhirnya sukses."

Penyebab kematian ayahnya tidak diketahui, tetapi Pearce mengatakan dia tidak sakit ketika putranya pergi ke misi berbahaya di Thailand.

Penghormatan resmi dari pemerintah Australia

Asosiasi Medis Australia menggambarkan Harris sebagai "dokter dan manusia yang luar biasa", tetapi sang ahli anestesi bersikeras bahwa dia bukanlah pahlawan dalam kisah penyelamatan itu.

"Para pahlawan besar dalam cerita ini adalah anak-anak dan empat anggota tim Angkatan Laut Thailand yang merawat mereka," katanya kepada Perdana Menteri Malcolm Turnbull dalam percakapan Skype Rabu (11/07).

"Mereka adalah orang-orang yang paling tegar yang pernah saya temui. Mereka lah yang bertanggung jawab atas moral dan keselamatan mereka sendiri."

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop memuji Harris - yang sebelumnya telah membantu pemerintah selama misi bantuan bencana alam di Pasifik - karena menjadi "bagian integral dari upaya penyelamatan".

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved