Jumat, 3 Oktober 2025

Gedung Putih: Tim Amerika Terbang Ke Singapura Mempersiapkan Pertemuan Trump Dengan Kim Jong Un

Juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders mengatakan Sabtu (26/5/2018), bahwa tim advance terbang ke Singapura untuk mempersiapkan segalanya.

Editor: Adi Suhendi
AFP / SAUL LOEB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Gedung Putih mengatakan tim Amerika Serikat (AS) akan berangkat ke Singapura akhir pekan ini untuk mempersiapkan pertemuan puncak antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders mengatakan Sabtu (26/5/2018), bahwa tim advance terbang ke Singapura untuk mempersiapkan segalanya.

Trump sempat membatalkan pertemuan puncak 12 Juni 2018 pada Kamis (24/5/2018) lalu.

Baca: Pemerintah Akan Patuh Terhadap Aturan KPU Soal Mantan Napi Koruptor Dilarang Jadi Calon Legislatif

Tetapi sehari kemudian mengatakan pertemuan bersejarah itu masih akan diupayakan sesuai jadwal.

Tim Gedung Putih akan dipimpin oleh Joe Hagin, yang adalah wakil kepala staf untuk operasional Kepresidenan.

Presiden Donald Trump menyatakan pertemuan dirinya dengan pimpinan tertinggi Korea Utara akan menjadi sangat bersejarah.

Baca: Dua Pemuda Penganggura Diringkus Polisi Setelah Menjambret Handphone Seorang Wanita

Pertemuan AS dan Korea Utara menjadi harapan besar terhadap penghentian pengembangan senjata nuklir Korea Utara.

Trump juga menambahkan bahwa keberhasilan dalam mencapai denuklirisasi di Semenanjung Korea akan menjadi hal sangat baik bagi Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, dan Cina, serta seluruh dunia.

Sementara itu di tempat berbeda, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un masih yakin pertemuan puncak dengan Trump akan menjadi kesempatan untuk mengakhiri dekade konfrontasi.

Baca: Kesal Utang Tak Kunjung Dibayar, Iskandar Tusuk Leher Boby Dengan Stik Pancing

Hal itu disampaikan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Minggu (27/5/2018) setelah pertemuan mendadaknya dengan Kim.

"Dia juga menyatakan niatnya untuk mengakhiri sejarah perang dan konfrontasi melalui keberhasilan puncak Korea Utara-AS dan bekerja sama untuk perdamaian dan kemakmuran," ujar Moon kepada wartawan.

Sebelumnya pada Minggu, Korea Utara mengatakan Kim berharap pertemuan bersejarah masih mungkin terus berlangsung.

Deklarasi mendamaikan dari Pyongyang datang ketika Gedung Putih AS dikonfirmasi mengirimkan tim ke Singapura untuk mempersiapkan pertemuan puncak pada 12 Juni.

Namun Trump membatalkan pertemuannya dengan Kim.

Namun demikian, Sabtu (26/5/2018), Trump kemudian mengatakan bahwa rencana pertemuan itu "belum berubah" dan dirinya masih berharap pertemuan masih bisa digelar. (AP/NHK/Channel News Asia/China Radio International/BBC)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved