Selasa, 30 September 2025

KTT Korea yang bersejarah dipenuhi dengan simbol-simbol

Pertemuan puncak antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dirancang secara seksama dan dipenuhi dengan

Pertemuan puncak antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Jumat (27/04) dirancang secara seksama dan dipenuhi dengan simbolisme.

Simbolisme ini dapat ditemukan di hampir semua aspek pertemuan, mulai dari makanan, bunga dan diameter meja perundingan hingga penanaman pohon pinus.

Ini semua, kata panitia Korea Selatan yang mempersiapkan pertemuan, dirancang untuk "memberikan makna tentang datangnya perdamaian di Semenanjung Korea dan era kerja sama dan kemakmuran."

Berikut sejumlah simbolisme yang dicerminkan dalam pertemuan puncak bersejarah antara pemimpin dua Korea yang secara teknis masih dalam keadaan berperang itu karena tidak ada perjanjian yang mengakhiri perang Korea tahun 1953.

Lokasi pertemuan

Pertemuan berlangsung di Desa Panmunjom di zona demiliterisasi. Pemilihan lokasi ini sendiri sudah simbolis.

Dalam dua pertemuan puncak sebelumnya pada tahun 2000 dan 2007, pemimpin Korea Selatan lah yang melakukan perjalanan ke ibu kota Korea Utara, Pyongyang.

Ruang pertemuan
BBC

Kali ini, kedua pemimpin bertemu di garis demarkasi dan kemudian berjalan beriringin menuju Wisma Perdamaian untuk melakukan perundingan.

Kim Jong-un dan Moon Jae-in
AFP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mencetak sejarah baru.

Wisma tersebut berada di wilayah Korea Selatan dan baru kali ini seorang pemimpin Korea Utara melintasi garis perbatasan kedua negara.

Pasukan kehormatan Korea Selatan yang mengenakan kostum tradisional - tidak mengenakan seragam militer Korea Selatan - berbaris mengapit jalan yang dilalui kedua pemimpin.

Karangan bunga

Untuk dekorasi, ruang pertemuan dihiasai dengan bunga-bunga dalam wadah porselin warna putih.

Namun bunganya bukan sembarang bunga. Ada bunga peony sebagai simbol salam, bunga daisy bermakna perdamaian, dan ada pula bunga-bunga liar yang dipetik dari zona demiliterisasi.

Meja

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un duduk di meja bundar yang lebarnya tepat 2.018 milimeter, sebagai referensi tahun pelaksanaan pertemuan puncak.

Ruang pertemuan
Getty Images
Ruang pertemuan diatur sebegitu rupa sehingga mengandung makna-makna tertentu.

Kursi-kursi pertemuan juga dibuat khusus untuk acara ini dan juga mencakup pesan kepada Jepang. Kursi-kursi yang terbuat dari kayu walnut itu dihiasi dengan peta Semenanjung Korea, termasuk pulau-pulau yang dikuasai oleh Korea Selatan tetapi juga diklaim oleh Jepang. Baik Korea Selatan maupun Korea Utara sama-sama tidak menyukai Jepang.

Dekorasi

Simbolisme di ruang pertemuan tidak hanya berhenti di meja dan kursi.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan