Kepolisian Saraland Tertangkap Kamera Gunakan Kekerasan saat Amankan Seorang Wanita Kulit Hitam
Para petugas tertangkap kamera, telah menggunakan kekerasan dalam mengamankan wanita muda itu.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ALABAMA - Sebuah video yang menampilkan sejumlah petugas polisi secara brutal mengamankan seorang wanita saat berada di Waffle House di Saraland, Alabama, yang akhirnya mengekspos bagian payudaranya, banyak diposting di media sosial.
Departemen kepolisian setempat pun tengah menyelidiki kasus tersebut.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (26/4/2018), Polisi Saraland melakukan penyelidikan internal terhadap penangkapan seorang wanita bernama Chikesia Clemons yang berusia 25 tahun, di Waffle House pada Minggu pagi waktu setempat.
Para petugas tertangkap kamera, telah menggunakan kekerasan dalam mengamankan wanita muda itu.
Bahkan mereka mengancam akan mematahkan lengan wanita itu jika terus berontak.
Video itu diambil oleh teman Clemons, Canita Adams, yang menunjukkan seorang perwira berbicara dengan Clemons sebelum akhirnya Clemons diseret secara brutal dari kursinya dan terlempar ke tanah.
Saat Clemons menangis dan menjelaskan bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan dan secara vokal memprotes tindakan petugas, bagian atas tubuh wanita itu terekspos sehingga menampakkan bagian sensitif tubuhnya.
Baca: Warga Sempat Berebut Rembesan Minyak Sebelum Terjadi Ledakan
Kendati demikian, para petugas tetap tidak melepaskannya.
"Apa yang saya lakukan salah? Apa yang saya lakukan salah?," tanya Clemons kepada para petugas itu.
Salah seorang petugas tampaknya secara fisik mengancam Clemons, "Aku akan mematahkan lenganmu, itulah yang akan aku lakukan," kata petugas itu.
Video itu kini menjadi viral dan telah diposting di Youtube.
Namun rekaman aslinya yang diposting Adams di akun Facebook miliknya, telah hilang.
Adams mengatakan bahwa platform media sosial tersebut telah menghapus video itu.
Ia pun meluncurkan kampanye online untuk mengumpulkan uang demi membiayai hukum atas kasus sahabatnya.
Clemons didakwa dengan dakwaan perilaku tidak tertib dan menolak penangkapan.
Ia dibebaskan dengan uang jaminan sebesar 1.000 dolar AS.
Ibunya, Chiqquitta Clemons-Howard, mengatakan kepada Al.com bahwa seluruh masalah itu berawal dari argumen putrinya dengan kasir di Waffle House, yang mengatakan bahwa Clemons harus membayar 50 sen untuk peralatan plastik.
Baca: Misteri Jejak Telapak Tangan Hitam di Mobil Pembawa Uang Mesin ATM yang Dirampok
Setelah Clemons menolak membayar dengan alasan bahwa ia belum pernah ditagih apapun di kafe yang sama pada malam sebelumnya, karyawan tersebut pun membatalkan pesanannya.
Clemons kemudian meminta detail kontak manajer kafe tersebut untuk menyampaikan keluhannya.
Sementara wanita berusia 25 tahun itu menunggu karyawan tersebut, polisi pun datang menyerbu masuk ke kafe dan menangkapnya.
Namun pihak Waffle House membela keputusan karyawannya yang memutuskan memanggil polisi itu.
Kafe tersebut bersikeras mengklaim bahwa apa yang terjadi sangat berbeda dengan versi yang disampaikan Clemons.
Polisi juga mengatakan bahwa kasus itu sama sekali tidak terkait dengan peralatan plastik.
Sementara penyelidikan atas insiden itu masih berlangsung, detekfif kepolisian Saraland Brian Mims menggelar konferensi pers pada Senin lalu.
Ia mengutip para saksi yang mengatakan bahwa para wanita itu, yakni Clemons dan temannya, Adams, mabuk saat itu.
Sehingga staf kafe tersebut meminta mereka pergi karena telah membawa alkohol.
Seperti yang dilaporkan media yang mengutip ucapan petugas tersebut.
Kemudian Clemons mulai berdebat dengan karyawan kafe dan akhirnya dilaporkan karena telah menggunakan kata-kata kasar dan mengancam akan menembaki kafe itu.
Sementara itu, cara para petugas dalam menangani kasus itu, dikritik oleh Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Berwarna (NAACP) di Mobile County.
Presiden NAACP David Smith mengatakan dalam pernyataannya bahwa Clemons terganggu oleh perilaku petugas.