Dua Kali Dipaksa Pacarnya untuk Aborsi, Gadis yang Hamil Ini Memutuskan untuk Meregang Nyawanya
Seorang gadis berusia 22 tahun di Xihu, Hangzhou, Cina baru-baru ini nekat bunuh diri karena pacarnya dua kali memaksa dirinya untuk melakukan aborsi.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang gadis berusia 22 tahun di Xihu, Hangzhou, Cina baru-baru ini nekat bunuh diri karena pacarnya dua kali memaksa dirinya untuk melakukan aborsi.
Dilansir Tribunnews.com dari World of Buzz pada Selasa (24/4/2018), gadis yang bernama Li Yingying itu adalah seorang model yang baru berpacaran dengan kekasihnya yang sekarang enam bulan yang lalu.
Dia berasal dari keluarga yang orangtuanya single parents.
Dan pacarnya sendiri yang bernama Pan Yue ini telah bertemu ibunya beberapa kali saat mereka masih berpacaran.
BACA: 6 Zodiak Ini Terkenal Sangar dan Susah Didekati, Kamu Termasuk?
Pan telah meyakinkan ibu Li bahwa dia akan menjaga putrinya dengan baik.

Meskipun Pan berasa dari keluarga kaya, Li juga memiliki gaji yang bagus setidaknya 50 ribu Yuan atau sekitar Rp110 juta per bulan.
Tak lama setelah berpacaran, Li mendapati dirinya tengah hamil anak Pan dan ia memberitahu pacarnya tentang hal tersebut.

Alih-alih bertanggung jawab, Pan malah meminta kekasihnya tersebut untuk mengaborsi bayinya dengan alasan Li masih terlalu muda untuk memiliki anak meskipun Li benar-benar ingin membangun sebuah keluarga.
Pan bahkan mengatakan pada Li bahwa dia akan menikahinya jika dia hamil lagi.
Tidak lama setelah aborsi yang dilakukan pada 30 Maret 2018, Li terkejut ketika mengetahui bahwa Pan benar-benar mengkhianatinya dirinya dengan beberapa gadis lain ketika dia mengatakan akan melakukan perjalanan bisnis.
Patah hati, Li pun memutuskan untuk putus dengan pria itu, namun ia kesal karena mendapati dirinya hamil lagi beberapa hari setelah ia memutuskan Pan.

Dia memberitahu lagi kondisinya tersebut kepada Pan, tetapi pria itu mengatakan bahwa dia tidak akan menikahinya meski sebelumnya sudah berjanji.
Pan pun mengatakan bahwa dirinya hanya bisa memberinya kompensasi uang untuk kehilangan emosionalnya tersebut.
Bahkan hal tersebut sudah dirasakan Li tiga bulan sejak aborsi pertamanya karena permintaan Pan.
Li pun tidak ingin melalui cobaan yang sama lagi.
Setelah stres mental dan emosionalnya, Li tidak dapat menerima tekanan lagi dan memutuskan untuk bunuh diri dengan cara membakar arang di kamarnya.
Pada tanggal 12 April 2018 sekitar pukul 04.00 waktu setempat, dia bunuh diri du rumah yang dia bagi bersama dua gadis lainnya.
Ketika petugas pamadam kebakaran tiba, Li sudah tewas.
Teman serumahnya mengatakan bahwa dia dalam suasana hati yang buruk beberapa hari terakhir karena sedang bertengkar dengan Pan.
Namun, mereka tidak tahu bahwa Li sedang hamil ketika dia nekat bunuh diri.
Ketika ibu Li mendengar berita tragis ini, ia pun merasa hancur.
Sementara Pan dan ibunya tidak menunjukkan penyesalan sama sekali ketika mereka berada di TKP.
Dilaporkan bahwa Pan telah memberitahu teman-temannya sebelumnya bahwa dia tidak berencana untuk bertahan dengan Li dalam waktu dekat dan bersenang-senang dengan bermain-main dengan para gadis lainnya.

Bahkan, baik Pan maupun ibunya tidak peduli dengan kematian Li atau bahkan tidak menunjukkan empatinya sedikitpun.
Dia mengatakan bahwa kematian Li tidak ada hubungannya dengan mereka dan bahwa sebenarnya Pan memiliki beberapa gadis karena dia masih mengeksplorasi pilihannya.

VIRAL: Jatuh Tertimpa Tangga Gadis di Bawah Umur menjadi Korban Perkosaan & Dipaksa Bayar Biaya Rumah Sakit
Ibu Li juga menceritakan kisah tragisnya tersebut di media sosial Tiongkok yang menarik banyak perhatian karena netizen terkejut oleh perilaku tak bertanggung jawab Pan yang telah mengakibatkan hilangnya kehidupan seseorang yang cerah.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan Retno Palupi)