Kamis, 2 Oktober 2025

Penabrakan sengaja di Jerman: 'Tersangka menderita gangguan mental, tak terkait militan Islam'

Menurut seorang menteri Jerman, tersangka bukan pengungsi, dan tidak ada bukti yang menghubungkannya dengan kalangan militan Islam dan "tidak

Pria yang diduga pelaku penabrakan sengaja di Muenster yang menewaskan sejumlah orang adalah seorang warga Jerman yang menderita gangguan mental, kata menteri dalam negeri Jerman.

Pihak berwenang telah menggeledah empat rumah yang terkait dengan tersangka, dan mengatakan mereka "tidak menemukan petunjuk" yang mengarah pada motif ekstremisme atau politik.

Dua orang tewas ketika sebuah van dikemudikan ke bagian teras sebuah restoran di kota Muenster yang terletak di barat Jerman pada hari Sabtu.

Pengemudi berusia 48 tahun itu membunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri menabraki sejumlah orang.

Dia diidentifikasi di media Jerman sebagai Jens R - dan jaksa mengatakan dia pernah berurusan dengan polisi.

Pada tahun 2015 dan 2016, dia dituduh melontarkan ancaman, merusak properti, terlibat dalam kecelakaan lalu lintas dan penipuan, namun semua tuduhan itu tak diproses lebih lanjut.

"Dia memiliki kelainan (psikologis)" yang perlu diselidiki secara seksama, kata Menteri Dalam Negeri Herbert Reul setelah meletakkan bunga di tempat kejadian serangan itu.

Dia mengatakan tidak ada bukti yang menghubungkan tersangka dengan kalangan militan Islam, dan bahwa dia bukan seorang pengungsi.

"Kami mengasumsikan motif dan musabab (kejahatan) berada di dalam diri pelaku itu sendiri," kata Hajo Kuhlisch, kepala polisi setempat kepada wartawan.

Korbannya adalah seorang wanita berusia 51 tahun dari dekat Lueneburg, di utara negara itu, dan seorang pria 65 tahun dari Borken, dekat Muenster. Sekitar 20 lainnya terluka.

Serangan van di Jerman
Reuters
Walikota Muenster Markus Lewe (kiri), dan menteri dalam negeri Horst Seehofer (kedua di kanan) memberi penghormatan di TKP.

Apa lagi yang kita ketahui tentang pelaku?

"Kemungkinan besar serangan itu dilakukan pelaku tunggal, yakni seorang Jerman," kata Reul.

Jaksa mengatakan sebelumnya ada tiga proses pidana terhadap dia di Muenster, dan satu di kota Ansbach pada tahun 2015 dan 2016.

"Kami tidak menemukan indikasi latar belakang bermotif politik (untuk kejahatan itu)," kata jaksa senior Elke Adomeit.

Meskipun para pejabat tak banyak memberikan rincian kejadian, surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung melaporkan bahwa pria itu tinggal hanya 2km dari restoran.

Bagaimana insiden itu terungkap?

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved