Minggu, 5 Oktober 2025

Ketika seorang bocah AS jadi pembunuh tanpa melakukan pembunuhan

Polisi menembak mati seorang tersangka pencurian dalam sebuah aksi baku tembak: polisi itu tak dipidanakan, sebaliknya seorang bocah rekan korban

Polisi menembak mati seorang tersangka pencurian dalam sebuah aksi baku tembak: polisi itu tak dipidanakan, sebaliknya seorang remaja rekan korban justru dinyatakan bersalah untuk pembunuhan itu.

Bagaimana hukum yang diterapkan pada rekan si terduga perampokan tersebut?

Lakeith Smith masih berusia 15 tahun ketika dia membobol sebuah rumah Millbrook, Alabama bersama dengan empat orang yang lebih tua. Seorang warga yang melihat kejadian itu menelepon polisi, dan kedatangan petugas mengagetkan para remaja bermaksud pergi dari pintu depan.

Kelompok itu berbalik untuk melarikan diri dari pintu belakang, dan baku tembak pun terjadi. Ketika semuanya berakhir, A'Donte Washington yang berusia 16 tahun tewas dengan luka tembak di lehernya.

Bahwa pelaku penembakan yang menewaskan A'Donte Washington itu adalah petugas polisi Millbrook, tak pernah dibantah - kamera yang melekat di tubuh petugas merekam baku tembak itu.

Juri dalam persidangan menolak untuk mendakwa polisi, karena menurut mereka penembakan itu bisa dibenarkan.

Sebaliknya, teman seperampokan korban, Lakeith Smith didakwa dan dinyatakan bersalah atas pembunuhan itu. Pekan lalu, hakim memvonisnya 65 tahun penjara. Di bawah undang-undang tentang sekomplotan dalam tindak kejahatan di Alabama, Smith dianggap sama bersalahnya dalam kematian Washington seolah-olah dia sendirlah yang menarik pelatuk itu.

"Ini menyedihkan menurut saya," kata kuasa hukum Smith, Jennifer Holton. "Penyebab kematian Washington jelas adalah tindakan polisi itu."

Aturan hukum di Alabama adalah contoh dari apa yang disebut undang-undang felony-murder dan hukum tersebut sangat umum diterapkan di seluruh negara bagian di AS - hanya tujuh negara bagian yang tidak memilikinya. Hukum itu memperluas definisi pembunuhan dengan menggolongkan perbuatan tidak disengaja sebagai tindak kejahatan.

Undang-undang ini juga mencakup anggota kelompok yang, mungkin tidak secara langsung menimbulkan bahaya, tetapi merupakan bagian dari kejahatan yang berujung pada kematian.

"Felony-murder adalah fiksi Amerika yang indah," kata Michael Heyman, profesor emeritus di John Marshall Law School di Chicago. "Ini adalah sebuah fiksi karena membebankan pembunuhan kepada Anda tanpa Anda perlu melakukan pembunuhan itu dengan tangan Anda sendiri."

Misalnya, jika korban mengalami serangan jantung dan meninggal saat dirampok, maka si pelaku perampokan bisa didakwa dengan pembunuhan, meskipun dia tidak bermaksud membunuh.

Jika teman si perampok tengah duduk di sebuah mobil jauh dari tempat kejadian, dia pun bisa didakwa melakukan pembunuhan, di bawah undang-undang itu.

Salah satu contoh lain yang paling terkenal adalah, ketika seorang pria ditahan karena pembunuhan, hanya karena meminjamkan mobilnya kepada teman-temannya yang kemudian ternyata mobil tersebut digunakan untuk membunuh seorang gadis 18 tahun.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved