Sabtu, 4 Oktober 2025

Najib Razak Bela PNS Malaysia yang Diremehkan Lawan Politiknya

"Yang paling menyedihkan, saya merasa sangat kecewa saat para pemimpin oposisi meremehkan dan menghina pegawai negeri," kata Najib.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
Asean Today
PM Malaysia, Najib Razak 

TRIBUNNEWS.COM, PUTRAJAYA - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengkritik oposisi di negara itu karena telah menghina dan meremehkan 1,6 juta pegawai negeri sipil (PNS).

Dikutip dari laman Free Malaysia Today, Kamis (5/4/2018), ia mengutip pernyataan Deputi Presiden PPBM Mukhriz Mahathir bahwa oposisi Pakatan Harapan akan memecat pejabat senior pemerintah, jika berkuasa setelah pemilihan umum ke-14.

"Yang paling menyedihkan, saya merasa sangat kecewa saat para pemimpin oposisi meremehkan dan menghina pegawai negeri," kata Najib dalam acara pertemuan Sipolil ke-16 yang dihadiri sekira 10 ribu pegawai negeri itu.

Ia pun menegaskan bahwa koalisi pemerintahan tetap peduli terhadap para PNS.

"Tapi tuan dan nyonya, biarkan saja, yang pasti adalah saat ini pemerintahan Barisan Nasional selalu peduli dan mengurus kesejahteraan pegawai negeri," tegas Najib.

Baca: Perdana Menteri Malaysia Najib Razak Akan Bubarkan Parlemen Besok

Pertemuan tersebut adalah acara yang digelar secara tahunan dan dihadiri oleh perdana menteri yang selalu menyampaikan pesannya kepada para pegawai negeri sipil dalam berbagai layanan di tingkat pemerintah federal, negara bagian dan lokal serta perusahaan yang terkait dengan pemerintah.

Najib mengatakan kata-lata yang disampaikan pihak oposisi telah melukai perasaan pegawai negeri.

Ia pun mengutip contoh lainnya dengan menyebut Institut Penang, sebuah badan yang berada di bawaj pemerintah Penang, telah mengusulkan pada 22 oktober 2016 saat menganalisis anggaran 2017.

Institut tersebut mengatakan jumlah pegawai negeri dikurangi menjadi 430 ribu.

"Ini berarti 1,2 juta pegawai negeri akan kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian mereka," jelas Najib.

Menurutnya, pemerintah yang merupakan koalisi Barisan Nasional akan terus mempertahankan martabat dan kepentingan pegawai negeri yang ia gambarkan sebagai 'teman setia' dan 'pilar utama pemerintah'.

Terowongan yang Belum Selesai

Najib mempertanyakan klaim oposisi yang menyebut Malaysia sebagai negara gagal, meskipun berbagai prestasi ia akui telah diraih oleh negara itu.

Ia pun balik menyerang oposisi ya g dipimpin mantan mentornya, Mahathir Mohamad.

Sejauh yang ia ketahui, yang gag adalah terowongan yang hingha kini pengerjaannya belum selesai, yang ia maksud adalah terowongan bawah laut yang diusulkan di Penang.

Ia juga menegaskan bahwa saat Penang dilanda banjir, pemerintah negara bagian telah meminta bantuan dari pemeruntah federal dan para pegawai negeri harus mengungsi untuk menyelamatkan diri.

"Jika itu bukan kegagalan, apalagi yang bisa anda katakan?," tegas Najib.

Di Selangor yang diperintah oposisi, pasokan air bersih telah menjadi masalah selama hampir 10 tahun.

Najib juga menggambarkan manifesto pemilihan Pakatan Harapan sebagai populis namun tidak realistis.

Pakatan mengusulkan untuk menghapus pajak barang dan jasa, tol jalan raya, cukai dan dana pendidikan tinggi nasional.

Proposal tersebut diperkirakan menelan biaya pemerintah sebesar 416,6 miliar ringgit Malaysia.

"Apa yang saya anggap aneh adalah bagaimana mereka bisa berfikir untuk menghapus semua ini, sebagaimana dinyatakan dalam manifesto mereka, jika itu yang ingin mereka lakukan, Malaysia akan kehilangan pendapatan nasional, ini janji konyol yang bisa membuat bangkrut Malaysia jika dilaksanakan," tandas Najib.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved