Politisi Terkenal Indonesia Tawar Keperawanan Gadis Lewat Cinderella Escorts dengan Harga Tinggi
Seorang politisi terkenal dari Indonesia disebut menawar dengan harga tinggi keperawanan seorang gadis yang ditawarkan oleh Cinderella Escorts.
lihat foto
JZ: Si penawar dan atau pembeli harus mengirimkan dulu uangnya 10 persen kepada kami di awalnya melalui akun bank kami yang akan kami beritahukan.
Lalu pada saat sudah jadi deal, orang itu dinyatakan pemenang lelang dapat sang perawan, kami datang bersama si perawan bertemu si pembeli.
Setelah itu ditandatangani kontrak dan uang diterima tunai 90 persennya selesailah proses jual beli tersebut.
Setelah uang diterima tentu saja kita berikan 80 persen uang kepada si wanita.
Tribun: Bagaimana anda bisa mengetes wanita tersebut pintar atau tidak, psikologinya dan lainnya kalau tak bertemu, hanya lewat email?
Baca: Tetes Air Mata Deisti Tak Terbendung ketika Jaksa Menuntut Setya Novanto 16 Tahun Penjara
JZ: Bahkan jika kita bertemu sekalipun dengan gadis tersebut memang sulit, kita bukan seorang psikolog dan tidak berhak untuk mempertimbangkan apakah dia dewasa atau tidak.
Dia perlu mengunjungi seorang psikolog dan menunjukkan kepada kami sertifikat tentang pendapat psikolog mengenai si wanita tersebut.
Sertifikat hasil penilaian dokter itu dikirimkan kepada kita.
Tribun: Sebenarnya sudah berapa lama anda melakukan kerja seperti ini dan apakah hal yang paling buruk selama ini anda alami?
JZ: Saya sudah melakukannya selama 3 tahun dan tak pernah ada yang buruk terjadi pada kami.
Semua lancar karena kami perusahaan sangat profesional dan sangat terorganisir dengan sempurna sebagai sebuah agensi.
Tribun: Apa masa depan dan harapan anda terhadap Cinderella Escorts dan juga tanggapan terhadap Indonesia?
Baca: Sandi Tantang Balik Menteri Susi Mengarungi Pulau Tidung, Renang 1 Km dan Lari 10 Km
JZ: Kita akan menjadi lebih besar dan jauh lebih profesional lagi serta pasti sukses.
Kita juga berharap bahwa pemerintah Indonesia akan membantu para gadis ini tumbuh dengan lebih banyak lagi peluang dan dengan uang untuk belajar di seluruh dunia.
Saya kira kita akan memiliki setidaknya 50 persen lebih sedikit di dalam penerapannya mengenai perawan yang ada di Indonesia saat ini dan mendatang.
