5 Museum Ini Didedikasikan untuk Kucing
Kucing memang binatang menggemaskan. Banyak orang yang menjadikannya sebagai peliharaan.
Pengunjung dapat melihat ribuan artefak - termasuk foto, karya seni, dan patung kucing mini dari seluruh dunia - atau berinteraksi dengan kucing hidup yang berjalan-jalan di sekitar tempat itu.
Ada juga kebun binatang mini dengan binatang eksotis jika ingin mencari hal di luar tema kucing.
3. Kattenkabinet - Amsterdam, Belanda
Bertempat di sebuah rumah dari abad ke-15 yang dipugar di kanal Herengracht Amsterdam, museum seni KattenKabinet (Cat Cabinet) meneliti peran kucing dalam seni dan budaya.
Pendiri museum sekaligus pemilik rumah Bob Meijer meluncurkannya tahun 1990 untuk menghormati kucingnya yang telah tiada yang dia beri nama John Pierpont Morgan.
Selain bagian yang dikhususkan untuk John Pierpont Morgan, koleksi Katten Kabinet mencakup karya asli seperti Picasso, Toulouse-Lautrec, dan Rembrandt.
Yang kesemuanya menggambarkan kucing dan dijaga oleh sekelompok hewan peliharaan di rumah.
4. Serphukov Museum of History and Art - Serphukov, Rusia
Museum Sejarah dan Seni Serpukhov adalah rumah bagi koleksi lukisan Eropa dan Rusia yang berharga dan berbagai jenis perabotan rumah.
Sebagian besar benda ini berasal dari koleksi A Maraeva, seorang pedagang yang sukses, dan museum itu sendiri terletak di bekas rumahnya.
Selain menawarkan rasa sejarah setempat, staf Museum Serpukhov telah dikenal melakukan lelucon praktis sesekali.
Pada 2016, mereka memutuskan untuk mengelabui media lokal dengan menulis surat lamaran kerja palsu dari seekor kucing oranye yang dijuluki Maray (untuk Maraeva) yang tergantung di sekitar mansion tersebut untuk menyambut pengunjung.
Ditandatangani dengan cetakan cakar tertulis, catatan tersebut berbunyi: "Karena saya adalah keluarga langsung Maraeva, saya meminta kamu untuk memberi saya pekerjaan di museummu. Maray the Cat."
Museum tersebut mengirimkan surat ke media Rusia, bersamaan dengan siaran pers yang mengumumkan mereka telah mengajukan tawaran tersebut kepadanya.
Pihak museum akhirnya menjawab pertanyaan tentang Maray.