Sabtu, 4 Oktober 2025

Kerja 13 Hari Nonstop, Perawat di Taiwan Ditemukan Tewas di Kamarnya

Pihak rumah sakit membantah bahwa perawatnya itu tewas akibat jadwal kerja yang ditetapkan rumah sakit.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
Surya/Fatkul Alamy
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Seorang perawat di Taiwan ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya usai bekerja selama 13 hari tanpa beristirahat cukup.

Perawat di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Taipei yang tak disebutkan namanya itu dikatakan kurang istirahat lantaran memiliki jadwal kegiatan yang padat selama 13 hari penuh.

Selain dijadwalkan untuk bekerja di jam malam, perawat tersebut juga menghabiskan waktu di siang hari untuk belajar.

Pihak rumah sakit membantah bahwa perawatnya itu tewas akibat jadwal kerja yang ditetapkan rumah sakit.

Sebab, perawat tersebut hanya mengikuti jadwal kerja normal yang sudah ditetapkan, yakni bekerja enam hari dan mendapat libur sehari setiap minggu.

Sebelumnya diketahui perawat itu sempat mengambil libur selama tiga hari sebelum ditemukan meninggal dunia.

Namun, setelah ditelusuri, perawat tersebut ternyata mengambil libur dari tugasnya di rumah sakit untuk mengikuti kegiatan magang.

Pada 26 November, perawat berusia 38 tahun itu tutup usia dan jenazahnya ditemukan oleh teman sekamarnya di kamar kos, dengan tangan dan kaki sudah membiru.

Perempuan itu diduga meninggal dunia akibat serangan jantung.

Pihak rumah sakit menegaskan bahwa penyebab kematian sang perawat bukanlah jadwalnya yang padat, sebab kejadian tragis seperti ini baru sekali menimpa tenaga medis di rumah sakit itu.

Kematian perawat tersebut dikatakan sebagai akibat dari berbagai masalah yang terakumulasi, yang artinya masalahnya bukan hanya karena bekerja mengikuti jadwal kerja rumah sakit.

Yang kemudian dipertanyakan adalah kebijakan rumah sakit yang kurang peka dalam melihat kebutuhan dan permasalahan pegawainya.

Sebelumnya, sempat menjadi bahan pemberitaan media asing pula kematian seorang jurnalis di Jepang, yang meninggal dunia akibat lembur selama tujuh hari dalam sebulan.

Sebulan sebelum sang jurnalis, Miwa Sado (31), meninggal dunia, ia sempat mengambil libur sebanyak dua hari.

Sado akhirnya tutup usia akibat gagal jantung, 24 Juli 2013.

Perusahaan media tempatnya bekerja, NHK Tokyo, baru mengonfirmasi kematiannya diakibatkan bekerja dalam durasi berlebihan Oktober lalu. (Apple Daily/World of Buzz)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved