Minggu, 5 Oktober 2025

Kebohongan penasihat Trump tentang keterlibatan Rusia dan beberapa hal lain

Berbagai hal terkait pengakuan seorang penasihat Presiden Trump, bahwa menghalangi penyelidikan terhadap keterlibatan Rusia dalam kampanye Trump

Penasihat kampanye Donald Trump mengaku bersalah telah berbohong kepada FBI yang tengah menyelidiki keterlibatan Rusia dalam kampanye presiden tahun lalu, tentang waktu pertemuannya dengan pihak Rusia.

Ia mengaku bahwa pertemuan terjadi ketika ia bekerja dengan Trump, bukan sebelumnya, seperti tercantum dalam sejumlah dokumen pengadilan yang dipublikasikan

Ia mengatakan bahwa ia diberitahu bahwa Rusia memiliki 'rahasia kotor' tentang Hillary Clinton.

Secara terpisah, mantan manajer kampanye Trump Paul Manafort mengaku tidak bersalah atas tuduhan pencucian uang yang tidak terkait dengan pemilihan presiden 2016.

Dakwaan terhadap Papadopoulos adalah yang pertama diajukan oleh Robert Mueller, yang menangani penyelidikan dugaan hubungan antara Rusia dan kampanye Trump.

Bagaimana kasus Papadopoulus mempengaruhi Trump?

Kasus ini berpotensi membawa dampak buruk kepada pemimpin AS karena berkaitan langsung dengan kampanyenya, kata para pengamat.

Papadopoulos - seorang pengacara bidang energi internasional yang berbasis di Chicago - sudah cukup dekat Trump untuk menjadi bagian dari foto (ketiga dari kiri) berikut, yang menunjukkan tim keamanan nasional Trump yang dicuitkan sang presiden saat dia masih calon, pada tanggal 1 April 2016.

Menurut dokumen pengadilan, mantan penasihat kebijakan luar negeri Trump ini mengakui bahwa pada tanggal 5 Oktober 2017 ia menghalangi investigasi FBI mengenai dugaan kolusi dengan Rusia.

Ketika dia diwawancarai oleh FBI Januari ini, dia memberikan pengakuan menyesatkan bahwa dia bertemu dengan dua tokoh terkait Rusia sebelum bergabung dengan kampanye Trump pada bulan Maret 2016. Sebenarnya, dia bertemu dengan mereka setelah brgabung tim kampanye tersebut.

Salah satu yang ditemui saat itu adalah seorang perempuan Rusia yang tidak disebutkan namanya, yang menurut Papadopoulos, memiliki koneksi dengan pejabat pemerintah Rusia.

Dia mengaku berusaha menggunakan koneksinya untuk mengatur sebuah pertemuan "antara para pejabat kampanye Trump dan pejabat pemerintah Rusia".

Seorang lainnya adalah seorang profesor yang tidak disebutkan namanya yang berbasis di London, yang konon memiliki "hubungan penting dengan pejabat pemerintah Rusia".

Profesor tersebut hanya menaruh minat pada Papadopoulos karena kedudukannya dalam tim kampanye Trump, kata pernyataan tersebut.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved