Selasa, 30 September 2025

Media Tour Suzuki

Doa Jodoh di Air Terjun Otodome Lereng Gunung Fuji

Bukan sekedar segarnya udara sekitar Gunung Fuji atau keindahan panorama yang bikin decak kagum pengunjung tapi ada cerita-cerita tersembunyi.

Penulis: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM/ROBERTUS RIMAWAN PRASETIYO
Langit cerah, cuaca mendukung. Tampak jelas keanggunan Gunung Fuji dengan guratan es abadi, Jumat (27/10/2017). 

"Dahulu kala kemungkinan sekitar 100-200 tahun lalu wanita dilarang keras naik Gunung Fuji, " ujar Hifumi mengawali cerita.

Menurut keterangannya penduduk Jepang saat itu percaya kalau Gunung Fuji dianggap sebagai Tuhan bahkan menurutnya hingga kini leh sebagian orang.

Papan kayu kecil yang dipasang di pagar tepat berada di atas Air Terjun Otodome berisi tentang doa dan harapan para pengunjung. Ada doa minta kelulusan, ada juga doa jodoh.
Papan kayu kecil yang dipasang di pagar tepat berada di atas Air Terjun Otodome berisi tentang doa dan harapan para pengunjung. Ada doa minta kelulusan, ada juga doa jodoh. (TRIBUNNEWS.COM/ROBERTUS RIMAWAN PRASETIYO)

Karena dianggap suci,  di zaman itu wanita yang beradai di puncak Gunung Fuji dinilai akan menodai kesucian gunung tersebut maka tak ada wanita yang boleh naik.

Namun ada juga wanita pertama yang nekat dan menyamar seperti pria agar bisa sampai puncak gunung dan berhasil tapi Hifumi tak mengetahui identitas wanita itu.

Baca: Presiden Jokowi Berbincang Santai dengan SBY di Istana Merdeka

Ia hanya dapat kabar dari mulut ke mulut.

Kini zaman berubah sekitar 200 tahun kemudian  wanita sudah boleh untuk naik ke puncak gunung sampai sekarang.

Gunung yang memiliki ketinggian 3.776 di atas permukaan laut bisa dilalui kendaraan bermesin hingga di ketinggian level 5.

Setelah level 5 para pengunjung yang ingin naik sampai puncak tertinggi harus berjalan kaki.

Baca: Merangkak Naik, Hino Dutro Kuasai 25 Persen Pasar Truk Ringan di Jabodetabek

Butuh waktu beberapa jam untuk sampai puncak.

Bila di level 1 yakni usai keluar dari parkir mobil hawa dingin tak terlalu terasa tapi akan berbeda setelah di ketinggian level 5 atau level selanjutnya hingga sampai puncak.

"Kalau tadi suhu 20 derajat (celcius) di level satu tidak terlalu dingin di level 5 mungkin bisa 10 derajat dan di puncak bisa minus," ujar Hifumi.

Makanya ada wisatawan asing yang awalnya merasa tak dingin hingga tidak gunakan jaket di puncak gunung kata Hifumi akhirnya kedinginan dan sakit.

Baca: Gelar Job Fair, Bea Cukai Tangerang Diserbu Ribuan Pencari Kerja

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan