Diteror dengan tudingan HIV di media sosial, perempuan laporkan mantan kekasih
Seorang perempuan menuturkan bahwa dia terus dikuntit oleh mantan kekasihnya, yang juga mengirimkan pesan-pesan yang membuatnya merasa 'tidak
Seorang perempuan di Inggris menuturkan kepada program BBC Victoria Derbyshire bahwa dia tak henti dikuntit oleh mantan kekasihnya yang juga mengirimkan pesan-pesan yang membuatnya merasa 'tidak berharga.'
Namun dia merasa polisi tidak menganggap masalahnya ini sebagai sesuatu yang serius. Kini kepolisian membentuk unit mengembangkan cara baru untuk membantu para korban yang mengalami hal yang sama.
Helen, bukan nama sebenarnya, dikuntit oleh mantan kekasihnya.
"Saya menerima telepon, email, SMS tanpa henti. Dalam sehari saya bisa menerima 457 SMS," katanya.
- Kisah korban penipuan di dunia maya yang diminta beradegan seks
- Bagaimana menjebak pria Arab dengan seks daring dan memerasnya
- Muslimah Malaysia jadi sasaran serangan brutal di medsos
"Pesan-pesan SMS yang dikirimkan benar-benar keji. Sangat kasar, dia menyebut saya seorang perempuan sembarangan."
"Lalu dia beralih ke media sosial. "
"Dia mendesas-desuskan bahwa saya mengidap penyakit infeksi menular seksual, itu tidak benar. Dia juga mengatakan bahwa saya mengidap HIV, yang juga tidak benar.
"Semua bentuk pelecehan ini dilakukan dalam sebuah komunitas yang kecil. Itu adalah hal yang sangat mengerikan, saya merasa tidak bisa lagi tampil di muka umum.
"Saya rasa semua orang membicarakan saya. Itu membuat saya sangat, sangat ketakutan dan paranoid."
"Bisakah kamu mengabaikannya?"
Helen mengatakan bahwa akhirnya dia memutuskan untuk melaporkannya kepada polisi.
Dia mengatakan pada awalnya polisi 'cukup responsif.' Mantan kekasihnya diberi peringatan atas kasus pelecehan.
Tapi, katanya, status 'menguntit' itu tidak pernah pernah ditetapkan kepada beks pacarnya itu, meskipun pernah pada suatu hari, si penguntit itu moncar-mancir melewati rumahnya saat seorang petugas polisi sedang menemani Helen.
Mantan kekasihnya tidak menghiraukan peringatan, dengan terus mengunggah komentar-komentar soal Helen dan mencoba untuk berkomunikasi dengannya secara langsung. Tapi saat dia kembali melaporkannya kepada polisi, dia merasa pengaduannya ini tidak didengarkan.
"Kepada saya, petugas polisi malah mengatakan hal seperti ini, 'Dia berasal dari keluarga baik-baik. Tidak bisakah kamu mengabaikan saja perkataannya di Facebook, mintalah pada temanmu untuk tidak memperlihatkannya lagi?' Lantas polisi pun menganjurkan saya untuk tidak menggunakan media sosial. "