Selasa, 30 September 2025

Keji! Wanita Ini Dipaksa Berhubungan Inses di Depan Umum Lalu Dipenggal Kepalanya

Videonya telah tersebar di dunia maya dan memicu kemarahan warganet karena memperlakukan orang secara tak manusiawi.

Editor: Johnson Simanjuntak
Mirror/kolase
Seorang perempuan di Republik Demokratik Kongo (RDK) ditelanjangi, diperkosa, dan dicambuki sebelum dipenggal kepalanya oleh militan yang kemudian meminum darahnya. Kekerasan itu terjadi karena korban menyuguhkan ikan, makanan yang dipantangi para militan. 

TRIBUNNEWS.COM - Sungguh biadab, seorang wanita diperkosa didepan umum lalu disiksa secara keji lalu memenggal kepalanya.

Videonya telah tersebar di dunia maya dan memicu kemarahan warganet karena memperlakukan orang secara tak manusiawi.

Dalam video tersebut sang wanita diseret di jalanan Luebo dalam keadaan telanjang lalu dipaksa berhubungan intim di depan umum.

Wanita itu lalu dipukul, dicambuk dan dipenggal oleh sekumpulan pemberontak militan Kongo, sementara massa bersorak-sorai.

Yang lebih mengerikan lagi, mereka kemudian meminum darah korban.

Perlakuan keji tersebut diduga merupakan hukuman dari pemimpin pemberontak tersebut karena korban dan anak tirinya menyuguhkan makanan yang dilarang, seperti dilansir dari Metro.co.uk.

Kejadian tragis ini terjadi lantaran korban menyuguhkan makanan berupa ikan kepada para pasukan militan yang makan di warung makan korban.

Padahal ikan adalah makanan pantangan para milisi, Kamuina Nsapu.

Selain pantang makan ikan, para milisi juga pantang untuk memakan daging.

Mereka meyakini, memakan ikan dan daging akan membuat mereka menjadi lemah dan kehilangan perlindungan.

Selain itu, para pasukan milisi juga tidak mandi atau mencuci selama masa pertempuran melawan pasukan pemerintah.

Rekaman video mengerikan itu tersebar lewat Whatsapp dan diduga direkam pada 8 April 2017.

Penduduk Luebo mengungkapkap pada media Prancis 24, "Mereka mengatakan bahwa wanita itu memberi mereka kacang yang berisi potongan ikan kecil,"

"Para milisi yakin bahwa wanita itu sengaja mematahkan perlindungan mereka, Seorang pria bernama Kabata yang memimpin kelompok pemberontak itu kemudian menghukum wanita itu dan anak tirinya (pemuda tersebut juga bekerja di sana pada hari itu)," kata seorang penduduk lokal.

"Sebagai hukuman sang wanita dan anak dari istri kedua suaminya itu dipaksa untuk melakukan hubungan seks di depan umum," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan