Serangan Las Vegas tercatat penembakan massal terbesar dalam sejarah Amerika Serikat
Penembakan dalam acara konser musik country di Las Vegas, Negara Bagian Nevada, Amerika Serikat, menyebabkan setidaknya 58 orang meninggal dan

Penembakan dalam acara konser musik country di Las Vegas, Negara Bagian Nevada, Amerika Serikat Minggu (01/10) malam waktu setempat menyebabkan setidaknya 58 orang meninggal dunia dan lebih dari 200 orang lainnya luka-luka.
Penembakan yang diyakini dilakukan oleh seorang pria bersenjata, Stephen Paddock, 64, tercatat sebagai penembakan massal terbesar dalam sejarah modern Amerika Serikat.
Jumlah korban meninggal dunia melampaui jumlah korban penembakan di kelab malam Florida tahun lalu yang menyebabkan 49 orang meninggal dunia. Ada pun jumlah korban luka mencapai puluhan orang.

Paddock, seorang warga setempat, ditembak mati oleh aparat keamanan di hotel. Ditemukan pula sejumlah pucuk senjata.
Belasungkawa dan simpati
Berbagai reaksi muncul atas penembakan yang dilaporkan dilncarkan oleh pelaku tunggal.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada para korban dan keluarga mereka.
Gubernur Nevada, Brian Sandoval, mengeluarkan pernyataan lewat Twitter, "Aksi kekerasan yang tragis dan mengerikan telah mengguncang #Nevada family. Doa kami untuk para korban dan semua orang yang terkena dampak akibat tindakan pengecut ini."
Terduga penembak dilaporkan melancarkan aksinya dari lantai 32 di Mandalay Bay Resort dengan mengeluarkan tembakan ke arah pengunjung konser.
"Perhatian dan doa kami berikan kepada para korban peristiwa tragis tadi malam. Kami berterima kasih atas tindakan segera yang dilakukan oleh pihak-pihak yang pertama kali memberikan respons."
Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh manajemen Mandalay Bay Resort.
- Polisi ungkap identitas penembak yang memberondong konser Las Vegas yang tewaskan lebih dari 50 orang
- Foto insiden Las Vegas: Rentetan tembakan membuat pengunjung konser panik
Senator dari Negara Bagian Nevada, Dean Heller, menyebut penembakan tersebut sebagai aksi kekerasan yang tak berperikemanusiaan dan mengerikan.
Kecaman juga muncul dari luar Amerika Serikat.
Di London, Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, mengatakan serangan dalam festival musik itu mengerikan. Ditambahkannya Inggris berdiri bersama rakyat Amerika dalam menentang hal yang disebutnya kekerasan tak pandang bulu.
Kepolisian Las Vegas mengatakan pihak berwenang berhasil menemukan dua kendaraan yang mungkin bisa dijadikan alat bukti.