Kamis, 2 Oktober 2025

Kekerasan di Rakhine memburuk, ribuan umat Muslim Rohingya mengungsi

Sebagian pengungsi yang melintasi perbatasan Bangladesh diusir kembali ke wilayah Myanmar sementara Paus Fransiskus menyerukan aksi kekerasan

Ribuan orang meninggalkan rumahnya di negara bagian Rakhine, Myanmar, karena memburuknya kekerasan dalam dua hari belakangan ini.

Kekerasan marak dan berlanjut hingga Sabtu (26/08) setelah para pejuang Rohingya menyerang sekitar 30 kantor polisi pada Jumat sehari sebelumnya.

Penduduk sipil Muslim Rohingnya mengungsi dengan melintasi perbatasan ke Bangladesh namun penjaga perbatasan mengusir sebagian dari mereka kembali ke wilayah Myanmar.

Di Vatikan, Paus Fransiskus, menyerukan agar kekerasan atas warga Rohingya dihentikan.

"Berita buruk tiba tentang penyiksaan agama minoritas, saudara-saudara kita Rohingya," tulis Paus dalam pernyataannya.

"Saya ingin mengungkapkan kedekatan penuh dengan mereka. Mari kita minta Tuhan menyelamatkan mereka dan memberi pria dan wanita kebaikan untuk membantu mereka, agar mereka mendapat hak-hak penuh."

Rakhine, Myanmar, Rohingya
EPA
Polisi bersenjata berat melakukan patroli di Rakhine.

Umat Muslim Rohingya tidak diakui sebagai warga negara di Myanmar -yang mayoritas penduduknya beragama Budha- dan sering menjadi korban kekerasan aparat keamanan maupun kelompok militan Budha.

Sebelum kekerasan terbaru ini, puluhan ribu warga Rohingya sudah mengungsi ke Bangladesh karena mengaku menjadi korban penganiayaan.

Rakhine -yang merupakan negara bagian termiskin di Myanmar- menjadi tempat tinggal dari lebih dari satu juta orang Rohingya yang beragama Islam.

Kepolisian Bangladesh mengatakan mengusir 70 orang kembali ke Myanmar pada Sabtu (26/08) setelah berupaya memasuki Bangladesh lewat perbatasan Ghumdhum.

Namun diperkirakan sekitar 3.000 warga Rohingya berhasil melintasi perbatasan dan masuk ke ke kamp pengungsi maupun kampung-kampung di kawasan perbatasan Bangladesh.

Seorang warga, Mohammad Zafar -yang berusia 70 tahun- yang berada di kamp pengungsi di Balukhali menjelaskan kepada kantor berita AFP bahwa dua anknya ditembak mati di lapangan terbuka.

"Mereka menembak begitu dekat sehingga saya tak bisa mendengar apapun sekarang."

Rakhine, Myanmar, Rohingya
Reuters
Pemerintah Myanmar mengatakan operasi militer di negara bagian Rakhine untuk memburu para militan Rohingya.

Warga lain yang mengungsi ke sebuah kampung di dekah Ghumdhum mengatakan akan dibunuh jika kembali ke kampungnya. "Tolong selamatkan kami. Kami ingin tinggal di sini atau kami dibunuh," katanya kepada kantor berita Reuters.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved