Terseret Kasus Beras, Mantan Perdana Menteri Thailand Yingluck Dikabarkan Kabur Sebelum Divonis
Menghadapi vonis 10 tahun penjara, mantan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra melarikan diri sebelum putusan pengadilan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Menghadapi vonis 10 tahun penjara, mantan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra melarikan diri sebelum putusan pengadilan atas kasus subsidi beras, Jumat (25/8/2017).
Keberadaan Yingluck mulai tidak diketahui, Sabtu (26/8/2017).
Namun, pejabat Thailand yang enggan namanya disebutkan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Yingluck melakukan perjalanan darat ke Kamboja kemudian terbang ke Dubai untuk berkumpul bersama dengan saudaranya, Thaksin Shinawatra.
Baca: Helikopter Black Hawk Amerika Jatuh Di Yaman, 1 Prajurit Hilang
Thaksin sendiri merupakan mantan Perdana Thailand yang dibuang, seperti Yigluck yang digulingkan dalam sebuah kudeta militer.
Seorang pejabat dari Partai Pheu Thai yang dekat dengan Yingluck dan keluarga Shinawatra kepada The Associated Press (AP) mengatakan mantan PM itu sudah tidak lagi di Thailand, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Yingluck yang menjadi Perdana Menteri perempuan pertama di Thailand ketika partainya menyapu kemenangan dalam pemilu 2011, dituduh melakukan kelalaian dalam mengawasi program subsidi beras yang berakibat pada habisnya anggaran negara.
Baca: Tentara Belgia Tembak Mati Seorang Teroris Penikam Prajurit di Brussel
Namun, ia telah membantah tuduhan itu semua dan menegaskan ini hanya sebuah permainan politik untuk menghancurkannya.
Seharusnya Yingluck hadir, tetapi dia tidak juga muncul dalam persidangan di Bangkok, Jumat ini.
Pengadilan menjadwal ulang sidang pembacaan putusan pada 27 September 2017.
Ketidakhadiran Yingluck pada sidang Jumat ini telah mengundang spekulasi.
Ada yang mengatakan, ia masih di dalam negeri.
Namun, sumber dekat dengan keluar besar Shinawatra memastikan, adik mantan PM Thaksin Shinawatra itu telah meninggalkan negaranya.
Namun, ia tidak merinci negara tujuannya.