Diremehkan Korea Utara, Trump: Mungkin Ancaman Saya Kurang Keras!
Rencananya, pelaksanaan peluncuran sejumlah rudal tersebut akan dilakukan jika sudah mendapat lampu hijau
TRIBUNNEWS.COM, NEW JERSEY - Merasa diremehkan oleh Korea Utara, Presiden AS Donald Trump menilai ancamannya pada negara itu kurang keras.
Trump berkomentar soal rencana Korea Utara untuk meluncurkan rudal balistik ke arah Guam, wilayah teritorial AS di sebelah barat Samudera Pasifik.
Media pemberitaan resmi Korea Utara, KCNA, Rabu (9/8/2017), mengatakan pemerintah setempat sedang secara teliti merampungkan rencana tersebut.
Rencananya, pelaksanaan peluncuran sejumlah rudal tersebut akan dilakukan jika sudah mendapat lampu hijau dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Trump kemudian menganggap rencana peluncuran tersebut seakan meragukan ancamannya untuk merespons Korea Utara dengan "api dan kemarahan".
"Sesungguhnya mereka yang meragukan pernyataan saya itu telah meremehkan saya," ucap Trump, Kamis (10/8/2017) waktu setempat.
"Mungkin ancaman saya itu kurang keras," katanya lagi.
Baca: Polisi Periksa Kantor First Travel di Depok
Menurut Trump, ia sadar bahwa ancaman peluncuran rudal ke arah Guam dari Korea Utara itu merupakan respons atas ancamannya.
Namun, dirinya yakin jika Korea Utara benar-benar akan melaksanakan peluncuran rudal itu, AS akan melakukan "sesuatu yang tak pernah diduga sebelumnya" terhadap Korea Utara.
"Saya bukan mengancam, tapi memberikan pernyataan. Pokoknya (Kim Jong Un) tidak bisa mengancam Guam, AS, Jepang, dan Korea Selatan," tutur Trump.
Persiapan peluncurkan empat rudal ke Guam dilakukan Korea Utara di tengah memanasnya hubungan negara tersebut dengan AS.
"Pasukan Khusus Tentara Rakyat Korea (KPA) tengah memeriksa secara teliti rencana operasional untuk melakukan peluncuran rudal di sekitar Guam," demikian pernyataan dari juru bicara KPA.
Menurut pernyataan tersebut, rudal yang akan diluncurkan adalah rudal balistik jarak sedang sampai jauh Hwasong-12.
Disebutkan tujuan peluncuran rudal tersebut untuk "menekan pangkalan militer besar AS di Guam", termasuk di antaranya Pangkalan Udara Anderson.