Sabtu, 4 Oktober 2025

Vietnam Protes Kapal TNI-AL Tembak Kapal Nelayan Vietnam di Laut China Selatan

Perahu nelayan Vietnam adalah berada di sekitar 132 mil (245 km) Tenggara dari pulau Con Dao ketika nelayan ditembak Sabtu malam.

Humas Bakamla RI
KN Belut laut 4806 milik Bakamla RI yang sedang melakukan patroli rutin di perairan dekat Laut Cina Selatan menangkap kapal ikan berbendera Vietnam pada 12 April 2017. 

TRIBUNNEWS.COM, HANOI  - Vietnam meminta Indonesia untuk menyelidiki dan mengklarifikasi laporan bahwa Tentara Angkatan Laut Indonesia menembak dan melukai dua nelayan Vietnam di Laut Cina Selatan.

Menteri luar negeri Vietnam, Pham Binh Minh mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melalui telepon bahwa insiden yang dilaporkannya itu "sangat serius  dan tidak sesuai dengan hubungan kemitraan strategis antara Vietnam dan Indonesia".

"Vietnam sangat prihatin terjadinya insiden ini dan mengusulkan Indonesia untuk segera menyelidiki dan memperjelas kejadian dan menginformasikan kepdaa Vietnam hasilnya dan berhenti jangan mengulang hal serupa," ujar Minh seperti dikutip Tribunnews.com, Sabtu (30/7/2017).

Awal pekan ini, sebuah Komite penyelamatan laut Vietnam mengatakan TNI Angkatan Laut Indonesia telah menembak dan melukai nelayan Vietnam akhir pekan lalu.

Perahu nelayan Vietnam adalah berada di sekitar 132 mil (245 km) Tenggara dari pulau Con Dao ketika nelayan ditembak Sabtu malam.

Demikian laporan komite pencarian dan penyelamatan Provinsi Binh Dinh dalam situs webnya.

Laporan tersebut diambil dari halaman situs pada hari berikutnya.

Keterangan Kementerian Luar Negeri Indonesia kepada Reuters, berdasarkan informasi yang diterima oleh Angkatan Laut berbeda mengenai insiden ini.

Informasi yang ia terima menyatakan para nelayan Vietnam tersebut ditembak karena mereka menangkap ikan secara ilegal.

Menlu RI Retno mengatakan persoalan menangkap ikan ilegal itu telah menjadi isu jangka panjang antara Indonesia dan Bietnam.

Marsudi mengatakan dalam pesan teksnya kepada menteri luar negeri Vietnam, dia telah menggarisbawahi pentingnya menyelesaikan negosiasi zona ekonomi eksklusif.

Katanya, keduanya akan bertemu di Manila ketika forum regional bulan depan.

Angkatan Laut Indonesia belum mengomentari terkait insiden tersebut.

Perselisihan atas hak nelayan dan pengeboran minyak telah memicu ketegangan di Laut Cina Selatan, di mana sekitar 5 triliun dolar AS barang dikirim setiap tahunnya.

Cina mengklaim hampir seluruh laut, tetapi Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan juga memiliki klaim demikian.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved